SIARAINDONESIA1.COM -- Gangguan jaringan Telkomsel terjadi di beberapa wilayah setelah pemilik lahan meminta harga baru untuk penggunaan alat pemancar di blok lahan mereka. Telkomsel dilaporkan tidak mau memenuhi permintaan harga baru tersebut, sehingga diduga terjadi gangguan jaringan.
Pemilik Lahan ( Robert ) yang ditemui SuaraIndonesia1.Com ( 24/4/2025 ) mengungkapkan kalau kontrak awal selama 20 tahun sudah selesai yang berakhir pada 17 April 2025, namun kesepakatan tak kunjung tercapai sehinggah lahan telkomsel di blok, ungkap Robert.
Walau kontrak berakhir pada 17 April 2025 sebutnya, mengingat kebutuhan masyarakat banyak kami dengan rendah hati masih memberikan Akses kebaikan.
Tetapi kami memberikan tenggang waktu selama dua bulan kepada perusahaan untuk pembongkaran. Pada tenggang waktu selama dua bulan tidak ada reaksi maka ada denda administrasi yang kami pasang pada kontrak tersebut, ungkap Robert pemilik lahan dengan tegas.
Selain itu kata Robert : pada prinsipnya, kalau dari perusahaan mau " Ok " tidak mau silahkan cari tempat lain serta kami tidak memaksa, karena kalau mereka tidak pakai, kami juga mau pakai sendiri lahan, tegasnya.
Pantauan SuaraIndonesia1.Com, Akibat dari tawaran Pemilik lahan meminta harga baru untuk penggunaan alat pemancar Telkomsel di blok lahan mereka. Namun, Telkomsel tidak mau memenuhi permintaan tersebut, sehingga terjadi deadlock antara kedua belah pihak.
Gangguan jaringan Telkomsel berdampak pada beberapa wilayah, sehingga masyarakat mengalami kesulitan dalam melakukan panggilan telepon, mengirim SMS, dan mengakses internet.
Berdasarkan pantauan media ini, Belum ada informasi resmi tentang upaya penyelesaian masalah ini. Namun, diharapkan kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan untuk menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan jaringan Telkomsel ke kondisi normal.
**** Eman Ledu ****
( SUARAINDONESIA1.COM ).