SuaraIndonesia1.Com -- Kepala Desa Kori, Anton Ramone menghindar dengan wartawan karena ada dugaan fisik bangunan tahun anggaran 2022 yang mangkrak.
Sebelum sejumlah media berada di kediaman kepala desa,ketika dihubungi Via telepon VC, kepala desa berada ditempat lain dan sempat mengatakan jika teman teman media sudah berada dirumah silahkan telpon agar kita bertemu, ujarnya .
Nah dalam waktu yang tidak lama beberapa media sudah berada dirumahnya. Ternyata kepala desa menghindar dan ketika dihubungi nomor HP kepala desa tidak lagi aktif.
Tujuan kedatangan sejumlah media adalah untuk mengklarifikasi pengalokasian Dana Desa tahun anggaran 2022. Dimana pengalokasian Dana tersebut berupa rehabilitasi Kantor desa, pembuatan toilet dan Rumah Layak Huni serta kepala desa diduga telah melakukan penyelewengan Dana Desa.
Salah satu sumber terpercaya kepada media ini ketika di mintain keterangannya terkait rehabilitasi, pembangunan toilet maupun pemanggkasan beberapa bantuan berupa bansos, mengatakan bahwa Anton Ra Mone sebagai kepala desa kori memanfaatkan jabatannya dalam berbagai program desa maupun bantuan lain yang masuk dalam desa seperti bansos dan lainnya dengan melakukan pemotongan hak masyarakat, dan tidak menyadari kalau fisik bangunan seperti rehab kantor desa maupun pembangunan toilet tahun 2022 hingga memasuki tahun 2025 dalam kondisi mangkrak tetapi masih masih menggunakan jabatannya untuk melakukan prmangkasan , sebutnya.
Yadi Beleko sebagai Kabid pemdes dinas PMD yang dikonfirmasi media ini terkait beberapa bangunan yang diduga mangkrak maupun pemangkasan hak masyarakat terutama bansos, menyampaikan bahwa tahun ini ( 2025 ) kepala desa Kori akan diperiksa lagi atau di audit, ungkapnya singkat.
Sementara itu masyarakat Desa Kori Sangat prihatin dari bantuan fisik, Baik Perumahan Rumah Layak huni, water Closet (WC)dari tahun 2022 -2024, dan saat ini Mangkrak,mengatakan bahwa untuk kantor desa kori tengah mendapat perhatian ( Rehab ) tetapi sangat disayangkan kalau untuk anggarannya bersumber dari pemangkasan dana / orang 100 ribu rupiah dari total penerima manfaat sebanyak 753 penerima.
Sumber terpercaya menyebutkan kalau pemangkasan tersebut bertujuan untuk rehab kantor desa kori, namun pada kenyataannya kantor desa kori hingga saat ini tidak direhab atau diperbaiki,jelasnya sumbrr terpercaya.
Sumber terpercaya menambahkan kalau tahun 2024 silam masih terjadi pemangkasan atau pemotongan uang dari Bantuan sosial yakni 200/orang dari 1.103 orang penerima manfaat, "" Apakah itu tidak sangat keji " ? , papar sumber terpercaya.
Dari sekian masyarakat Desa kori melontarkan informasi Baru: Bahwa, kades Antonius Ra Mone buat kejahatan merugikan uang Negara, untuk kesejahteraan masyarakat sebagai Pemberdayaan dan kemakmuran untuk mewujudkan Keadilan Sosial sebagai Bentuk Pondasi Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Informasi ini mencatat Sejarah dari masyarakat Desa Kori yang merasa di manfaatkan, karena janji manis dari seorang Kades Kori terus di ayun- ayunkan.Kata Masyarakat Kori yang ditemui terpisah media ini.
**** SUARAINDONESIA1.COM ****
