BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Miris, Kelompok P3A TGAI di Kabupaten Demak di Monopoli Broker Demi Meraup Keuntungan Orang Tak Bertanggung jawab



Demak,Suaraindonesia1. Com. Program Pembangunan atau rehabilitasi dan peningkatan Jaringan Irigasi berbasis peran serta masyarakat petani yang harus di laksanakan dan dikelola secara swakelola oleh kelompok tani setempat 


Pada program P3A-TGAI anggaran tahun 2024 yang ada di Kabupaten Demak ada 24 Kelompok penerima program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air propinsi Jawa Tengah.



Karena merasa dirinya yang membawa aspirasi program P3A TGAI di wilayah Kabupaten Demak dirinya di duga meminta Pengembalian /menyetorkan 25 sampai 35% dari jumlah anggaran yang di terima oleh kelompok,

Setiap  kelompok dengan anggaran 195 juta  harus menyetorkan sekitar 50 sampai 70 juta per kelompok  kepada oknum Bernama Ibas  warga Guntur  "karena merasa program tersebut pemberian dari Ibas  maka harus memberikan 25 % sampai 35 % dari jumlah anggaran  yang di terima atau sekitar 70 juta,kalu tidak di kerjakan oleh ibas ,jelas beberapa kelompok "


Yang disayangkan lagi program yang seharusya di laksanakan secara swakelola murni oleh kelompok  P3A TGAI justru di monopoli oleh oknum yang mengaku pemberi program bernama  Ibas dan semua pelaksanaan di kelola  dirinya tanpa melibatkan warga setempat "semua pelaksanaan di borong mas ibas bahkan untuk tenaga sendiri di mengunakan orang luar Desa semua,terangnya



Program P3A TGAI yang bersumber dari APBN untuk pembangunan atau rehabilitasi peningkatan,  Jaringan Irigasi berbasis peran serta masyarakat petani yang harus dikelola secara swakelola oleh kelompok malah justru di buat bancakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab demi meraup keuntungan pribadi.


Berdasarkan  keterangan narasumber  dan bukti  rekaman vidio  pengakuan  yang di peroleh maka permasalahan yang terjadi di Kabupaten Demak akan segera di  koordinasikan kepada pihak pihak  yang membidangi karena ini uang negara yang harus di pertanggungjawabkan  bukan  di buat bancakan oleh oknum yang berkepentingan  dan tidak bertanggungjawab."kita sudah ada cukup bukti dari pengakuan beberapa kelompok dan Kepala Desa terkait apa yang telah di lakukan oleh oknum Broker yang memanfaatkan program P3A TGAI ,dan harus segera di tindak lanjuti karena ini sudah merugikan orang banyak dan pemerintah,karena saya yakin dengan adanya potongan 35% semua pekerjaan tidak akan sesui dan penuh manipulasi dan rekayasa. (bersambung,tr)

« PREV
NEXT »