SBD - SuaraIndonesia1.Com, Dalam Era Globalisasi dan percepatan teknologi,kepala desa bersama perangkat desa dituntut untuk lebih memiliki kemampuan teknologi individu untuk memahami,menggunakan dan berpartisipasi dalam perkembangan teknologi dan ini memang sangat penting di era digital yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa cepat,transparan dan maksimal.
"" Namun apa yang terjadi ?
Aneh Bin Ajaib,pemerintah desa Wee Kabala Kecamatan Loura Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT sejak tahun 2021-2022-2023 silam hingga terkini diduga dalam pelaksanaan program pembangunan desa tidak berdampak ditengah masyarakat desa lebih khusus masyarakat dusun satu Kampung GolluGedde.
Bayangkan, instalasi meter tahun anggaran 2021 hinggah saat ini di tahun 2024 masih menjadi sorotan.
Total pengadaan meteran listrik gratis tahun 2021 sebanyak 18 unit. Belasan unit sudah terpasang dan sudah berdampak, sedang sisah 7 unit belum terpasang hinggah 2024.
Atas keluhan masyarakat penerima manfaat khususnya di dusun satu Gollu Gedde kaitan pemasangan meteran yang belum ada titik kejelasan dari tahun 2021, kepala desa Wee kambala,Yosep Malo Bora yang di konfirmasi media ini mengatakan bahwa dari 18 unit meter tinggal 4 unit yang belum terpasang dan saya akan kembalikan keuangan ke kas desa, ungkap Yosep Malo Bora sebagai kepala desa Wee Kambala.
Akibat adanya sorotan masyarakat terkait meteran gratis tersebut yang di anggarkan sejak 2021 yang belum tuntas dikerjakan oleh pemerintah desa Wee Kabala dan keuangan sudah di setor ke kas desa melalui unit BRI, sepertinya masyarakat merasa kecewa dan mempertanyakan kemampuan seorang kepala desa bagaimana menjalankan program desa deni kesejahteraan masyarakat.
Kembali kagi Kepala desa Wee Kambala, Yosep Malo Bora yang dikonfirmasi via telepon oleh media ini terkait instalasi dan pemasangan meteran gratis pada beberapa masyarakat penerima manfaat , Yosep menyampaikan bahwa jumlah keseluruhan meteran gratis yang di anggarkan dari dana desa tahun 2021 sebanyak 18 unit .
Berjalannya waktu , dari jumlah 18 unit kala penganggaran awal , sudah belasan unit yang sudah terpasang meter. Sedang 7 unit lainnya belum di pasang, Kepada media ini , Yosep Malo Bora sebagai kepala desa Wee Kambala menyampaikan bahwa tinggal 4 unit yang belum di pasang meteran dan saya setor uang ke inspektorat karena mereka suruh jangan lagi pasang meteran, sebutnya.
Mencermati yang disampaikan kepala desa bahwa menyetor uang di inspektorat, di sampaikan lagi bahwa kepala desa melakukan pengrmbalian atau penyetoran ke BRI dan kemudiannya bukti pembayaran di berikan kepada inspektorat tanggal 13 Desember 2024, jelasnya.
Dan terkait dengan masyarakat penerima manfaat yang sudah terintegrasi rumahnya sejak tahun 2021 hingga saat ini 2024 tidak ada titik penyelesaian, kepala desa menyebutkan bahwa kurang kabel dan PLN mengatakan kami tidak mau mengambil resiko, paparnya lagi kepada media ini.
Kepala desa menambahkan , bahwa ingin memasang meteran listrik, tetapi inspektorat tidak mau dan harus kembalikan uang permintaan mereja dari inspektorat , ungkapnya kepada media ini.
Kepala Inspektorat yang di sambangi di ruang kerjanya ( 13/12/2024 ) terkait pengembalian keuangan ke kas desa oleh kepala desa wee kambala , membenarkan kalau kepala desa sudah kembalikan keuangan.
Jumlah keuangan yang di kembalikan sebesar Rp, 12 juta untuk 4 unit meter, sebut kepala inspektorat.
**** SUARAINDONESIA1.COM ****