BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Dikenakan Biaya Rp 1.500.000., Tanpa Tes, SIM Kolektif Resmi Atau Tidak? Ini Kata Polisi: Saya Membantu Urus Sim, Sistim Tembak Di Kupang.



SUARAINDONESIA1.COM - Sumba Barat, Di duga terjadi pungutan berkedok Membantu tembak SIM.

Oktavianus B.T salah satu anggota Polres Sumba Barat sejak Bulan Oktober silam 2024 melakukan pemerasan serta penipuan terhadap seorang sopir yang hendak membuat Sim dengan di mintai uang pembuatan Sim sebesar Rp,1500.000 oleh Oknum anggota polisi Polres Sumba Barat beriniisial O.

Namun  hinggah saat ini dalam melakukan pengursan SIM kepada salah satu Oknum Sopir di Sumba Barat Daya, masih di keluh pihak sopir di Sumba Barat Daya dan bahkan Sim lama sopir hinggah saat ini pula belum di kembalikan, mengakibatkan sopir tersebut kena pecat dari majikannya.


Kronologi yang dihimpun media SuaraIndonesia1.Com dari Sopir ( Antonius Bili Kii ) menyampaikan kalau dia memiliki SIM B1 Umum.


Sim B1.umum tersebut , Anton membenarkan kalau SIM sudah mati atau masa berlakunya sudah selesai. Mengingat karena tiada hebtinya dalam beraktiivitas mengantar barang secarah keliling, akhirnya Anton niat untuk memperbaharui SIM.


Nah karena ada oknum polisi yang dikenalnya,akhirnya melakukan kordinasi minta bantuan untuk percepat pembuatan SIM. Dalam koordinasi keduanya, anggota polisi berinisial O meminta uang pengurusan SIM kepada Anton sebesar Rp,1500.000 sejak Oktober 2024 yang diberikan langsung oleh Anton di depan Gudang Alam Indah Weetobula.


Namun berjalannya waktu dalam pengurusan SIM tersebut hingga saat ini pihak anggota polisi belum berhasil menerbitkan SIM.


Akibat uang yang sudah mengendap lama di tangan sang oknum anggota polisi juga  pihak Sopir sudah bosan menunggu, sang sopir muncul niatnya meminta kembali uang kepada oknum polisi.


Tetapi dalam perjalanan komunikasi antara sopir dan oknnum anggota polisi, sang sopir kepada media ini menyebutkan bahwa sudah dua kali saya di suruh cek di Bank karena uang tersebut sudah di Transfer. Tetapi sangat disayangkan pula ketika Sopir meelakukan pengeecekan ternyata uang tidak ada yang di Transfer. Serta ditanyakan keberadaan oknum polisi tersebut, jawabnya masih di Manggarai, jelas Anton ( Sopir ) kepada media ini.


Selanjutnya, ketika media SuaraIndonesia1.Com menghubungi Oknum Polisi tersebut terkait dengan pengurusan SIM terhadap Anton ( sopir ) , membenarkan bahwa " Membantu " tetapi saya masih kendala dan saat ini masih berada di kampung, jawabnya kepada media.


Selanjutnya Oknum Polisi tersebut kepada media menjelaskan bahwa kemarinnya si Aanton ( sopir ) mau tembak SIM. Dikatakan kalau si sopir itu awalnya memiliki SIM A biasa. Dan kemudian mau tembak SIM B biasa dan kalau tidak sekaligus tembak B1 Umum, jelas Oknum.polisi kepada media ini.


Selanjutnya ia menambahkan kalau kemarinnya masih sempat membawa langsung Anton ( sopir ) ke kantor. Setelah saya dan sopir berada di kantor dan mengurus SIM, ternyata tidak jadi dan mestinya di mulai dari awal, jelasnya lagi kepada media. Dan terkait dengan uang yang 1500.000, memangnya kemarin Anton ada kirim disaya untuk membantu tembak SIM, karena dalam pengurusan SIM Kata oknum Polisi harus dari SIM A Umum sampai B1 umum.


Namun kemarinnya Si Anton minta untuk tembak SIM, setelah itu saya pendekatan dengan kawan-kawan dan ternyata kawan-kawan mereka bilang tidak bisa dan harus diurus dari awal, paparnya.


Dan kaitan dengan uang, saya usahakan hari ini untuk kirim balik , serta saya masih kendala ( kedukaan ) dan mau pulang cuaca tidak bagus,ungkapnya kepasa media ini saat di konfirmasi via telepon tertanggal 25 Desember 2024 dan mengaku kalau tanggal 27 Desember akan Transfer uang.


Ternyata tanggal 27 Desember 2024 sesuai pengakuan, ketika dikonfirmasi oleh media ini, oknum Polisi berinisial O mengatakan bahwa sudah Transfer di Anton,ungkapnya.


Ketika media ini mengecek kebenaran pengiriman keuangan di Anton, ternyata Oknum Polisi tersebut hanya Transfer Rp,1.000.000. dan Rp,500.000 sisahnya, kapan nanti kalau ada uang baru di Transfer lagi,kata Anton menjelaskan serta saya belum ambil itu uang karena belum di transfer semua, papar Anton.


**** SuaraIndonesiia1.Co ****

« PREV
NEXT »