BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Terkait Konflik Dappa Bulu dan Rombongan Ratu-Angga, Ketua Hanura SBD sampaikan Damai Jalan Terbaik




SBD,SuaraIndonesia1.Com – Safari Politik yang berlangsung di Desa Wee Baghe, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya NTT, dengan mendadak memanas saat terjadi kesalahpahaman antara anggota DPRD Fraksi Gerindra, Dappa Bulu, dan rombongan pasangan calon bupati dan wakil bupati, Ratu Ngadu Bonnu Wulla dan Dominikus Alphawan Rangga Kaka (Ratu-Angga).


Insiden yang sempat berujung konfrontasi ini menambah ketegangan di tengah masyarakat dalam perhelatan kanca poliyik pemilukada tingkat kabupaten SBD tahun 2024 yang seemestinya merupakan pesta rakyak secarah besar-besaran dan butuh persatuan dan kesatuan didalam menjalankan walau penuh dengan Suka dan Duka tetapi harus diutamakan Kedamaian tentunya.


Namun sangat disayangkan pada Rabu 30 Oktober 2024 dengan tak disangkah terjadi peristiwa besar saat paket nomor satu melakukan safari Politik sekaligus peresmian Posko relawan nomor 1 di desa Wee Baghe Wewewa Selatan Sumba Barat Daya.


Dappa Bulu, yang juga merupakan tokoh kampung dan baru saja menjabat sebagai anggota DPRD periode 2024-2029, mencoba memberikan klarifikasi terkait posko tersebut yang diakuinya sebagai milik pasangan lain, yaitu Paket Rakyat.


Namun, usaha Dappa Bulu untuk berbicara dihadang, memicu situasi yang hampir nyaris berujung pada kekerasan dengan Sajam khas Sumba, yakni parang.


Menurutbya, Saya hanya ingin menjelaskan posisi posko ini, tetapi tidak diberi kesempatan untuk bicara. Malah saya dihadang, ujar Dappa Bulu pada kamis 31 Oktober 2024.


Dappa menegaskan bahwa dirinya selalu mendukung proses demokrasi dan tidak bermaksud melarang siapapun yang melakukan safari politik , namun meminta klarifikasi mengenai penggunaan posko tersebut.


Ketegangan berujung tindakan kasar, bahkan Dappa Bulu nyaris menjadi korban serangan hingga harus ditengahi oleh warga setempat.


Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polres SBD pada pukul 00.19 Wita dan diterima oleh Aipda Abdul Hamid, dengan sejumlah nama diduga pelaku yang diidentifikasi, seperti Anderias Malo dan Kanisius alias Bapak Risni.


**** Eman Ledu **** 

( SuaraIndonesia1.Com ).

« PREV
NEXT »