PUU KAPAKA,SUARAINDONESIA1.COM--Tertanggal 17 November 2024 kembali lagi peristiwa penganiayaan berat Seoarang warga desa Buru Deilo Kecamatan wewewa Selatan Sumba Barat Daya NTT.
Peristiwa penganiayaan warga hingga mengalami luka parah terjadi saat korban hendak kembali kerumahnya dan dengan tak di sangkah mengalami naas yang mengakibatkan luka di wajah bagian kanan akibat sabitan parang dan pelipis kanan bagian atas pecah serta pipih kanan memar dan retak akibat lemparan pihak pelaku.
Niko salah satu warga Buru Deilo yang dimintai keterangannya oleh media ini ketika berada di SPKT Polres SBD hendak membuat laporan polisi, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 008 wita malam.
Menurutnya , saya mendengar suara minta tolong sehingga saya lari dan ternyata ketika saya mendekati korban ternyata korban sudah tidak berdaya dan wajahnyapun bermandikan darah dan saya langsung mengangkatnya dan berteriak pada tetangga lain untuk mengetahui kalau ada peristiwa yang tak disangkah, ungkapnya.
Ketika keluarga semuanya datang, korban yang mengalami luka akibat tebasan parang, langsung kami bawah ke puskesmas terdekat Tena Teke.
Nah karena kelengkapan alat yang tidak mendukung akhirnya korban dirujuk ke RSUD Reda Bolo gguna mendapatkan perawatan insentif, kata Niko.
Niko juga menyebutkan kalau saat membantu korban tidak seorangpun yang saya temui maupun melihatnya.
Nah adapun hari ini kami berada di polres adalah melakukan laporan resmi di SPKT , dan saat ini koeban di RSUD.
Kronologi peristiwa tersebut sesuai penjelasan Niko yang berdomisili diweelaga menyampaikan bahwa dirinya lari karena mendengar suara minta tolong. Sehinggah kala itu saya langsung lari dan menolong. saat itu juga korban sudah bermandikan darah di wajahnya . dan saya mengangkat membawah kerumah dan untuk mengantisipasi akhirnya saya bersama istri korban dan keluarga lainnya membawa korban ke puskesmas TenaTeke , namun saat itu juga pasien dirujuk ke RSUD Refa Bolo untuk mendapatkan perawatan insetif dan , tandasnya.
Lebih lanjut salah satu keluarga korban menyebutkan, ketika sampai puskesmas , korban sendiri yang yebutkan kalau dia ditunggu dijalan oleh 6 orang pelaku dan menyebutkanm nama-nama pelaku , kata ( Yanus )
Istri korban, Ernesta wini/Mama Amel ketika dimintai keterangannya oleh media ini, menyampaikan kalau pihak yang diduganya pelaku sebanyak 6 orang dan ini juga berdasarkan penyampaian suami saya ketika kami membawanya di kepuskesmas terdekat, adapun pelaku yang jumlahnya enam orang ini juga berdasarkan penyampaian dari Niko sebutnya.
Juga hingga saat ini saya masih bingung dan semoga saja polisi dapat menangkap pelaku dan melakukan proses hukum tandasnya.
*** SUARAINDONESIA1.COM ***