Suaraindonesia1 , Pohuwato - Plt. Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa menyampaikan beberapa hal terkait dengan kebutuhan masyarakat yang ada di ujung Barat Provinsi Gorontalo, pada kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Penyerapan Anggaran APBD dan APBN Triwulan III Tahun Anggaran 2024, Rabu, (30/10/2024).
Kebutuhan tersebut disampaikan Suharsi dihadapan Sekda Provinsi Gorontalo dan instansi terkait di Provinsi Gorontalo bertempat di Hotel FOX, Kota Gorontalo , seperti Jalan Nasional yaitu peningkatan jalan akses ke pelabuhan Paguat, dan presentasi ruas jalan Randangan - Taluditi.
Selanjutnya untuk Balai Sungai Sulawesi II, adalah rehabilitasi tanggul sudut kiri Randangan, rehabilitasi tanggul sungai Lemito yang menurut Suharsi sudah sangat parah.
Disisi lain untuk sungai Malango, pembangunan tanggul sangat diharapkan guna mengantisipasi luapan air sungai. Kemudian pembangunan tanggul dan perkuatan tebing sungai Popayato.
“Ia, apalagi ketika banjir, airnya meluap ke rumah warga yang ada di sekitaran pasar Popayato," jelas Suharsi.
Bukan itu saja, pembangunan kembali Kantor Bupati Pohuwato di minta perhatian dari Balai Cipta Karya, dan juga dukungan dari pemerintah provinsi terkait progres dari usulan pembangunan kantor bupati pasca tragedi kebakaran pada tahun lalu.
Disisi lain untuk Dinas PUPR Provinsi, Plt Bupati Suharsi Igirisa, menyentil rekonstruksi jalan Teratai-Sipatana yang kondisinya juga sudah sangat parah. Disamping itu lanjutan rekontruksi jalan Wanggarasi-Malango.
Terakhir, tragedi jatuhnya pesawat Sam Air di Bandara Panua Pohuwato turut disampaikan pula Plt Bupati Suharsi Igirisa.
Ia minta bisa terungkap permasalahan sampai jatuhnya pesawat yang melayani bandara perintis tersebut. “Kami mohon kiranya pemerintah provinsi bersama pemda Pohuwato untuk bisa memulihkan kembali penerbangan di sana (Bandara Pohuwato).
Kemudian untuk perpanjangan runway sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi saat peresmian Bandara Panua Pohuwato pada April lalu, olehnya hal ini diharapkan jadi perhatian bersama.
Di minta dukungan dari pemerintah provinsi, sehingga kedepan pesawat yang jenisnya ATR atau lebih dari ATR sudah bisa mendarat di Bandara Pohuwato.
“Karena panjang runway sangat menentukan jenis pesawat yang berukuran atau yang jenisnya lebih dari ATR dapat mendarat dan melayani penerbangan di Pohuwato," pungkas Suharsi.
(Abd)