BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Makna Dan Hakekat Pembangunan Daerah Wisata Religi Gollu Potto di Sumba Barat, Jadi Perhatian Semua Pihak .



Sumba Barat, SuaraIndonesia1.Com –Pembangunan daerah di NTT Khususnya di kabupaten Sumba Barat dalam mengadakan suatu rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan demi mewujudkan Sumber Daya Manusia yang semakin meningkat dan kemudian dapat dikembangkan dalam berbagai Upaya. Terutama saat ini bahwa pengembangan SDA sudah berdampak yakni dengan pembangunan patung Tuhan Yesus di Gollu Potto, tempat ini telah dikenal sebagai taman doa dan wisata religi bagi umat Kristiani di Sumba. Taman Wisata Religi Gollu Potto menawarkan pengalaman spiritual yang unik dan menyegarkan.


Dengan memperhatikan prioritas pembangunan daera , maka sektor prioritas yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam lima tahun daera adalah dalam rangkah mewujudkan tujuan pembangunan Nasional daerah adalah: beberapa sektor seperti sektor Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup guna meningkatkan upaya-upaya peleatarian sumber daya alam dan lingkungan hidup terutama dalam merehabilitasi lahan-lahan kritis di kawasan hutan,daerah kawasan pantai mengembangkan konservasi sumber daya alam ( hutan cagar alam dan hutan wisata ).



Sektor perhubungan dan pariwisata ini akan ditingkatkan peranannya dalam rangkah menunjang pertumbuhan ekonomi daera melalui pembangunan sistem perhubungan Intra maupun Antar daerah/regional baik darat,laut maupun udara dimana sub sektor pariwisata terkait melalui pengembangan jaringan paket wisata.


Sesuai tanggapan salah satu warga masyarakat ketika ditemui dikediamannya terkait dengan berbagai aset menyampaikan kalau perkembangan bidang pariwisata menunjukan bahwa sejak moyang bahwa jumlah wisatawan yng mengunjungi NTT hingga saat ini sangat meningkat . Semua kemajuan di bidang pariwisata berkaitan dengan dukungan prasarana yang kita bangun . Namun dengan demikian kita jangan merasa berpuas diri,dan masyarakat harus perlu pemahaman tentang kesadaran wisata yang berkaitan dengan bidang pembinaan SDM ,sebutnya.



Dia juga mengingatkan kalau industri pariwisata tak akan pernah menjadi maju kalau kita mempersiapkan secara baik segala sesuatunya yang berkaitan dengan usaha tersebut. Mutu Sumber Daya Manusia yang menjadi pemandu wisata,para penjaga souvenir dan berbagai unsur pelayann terkait harus benar-benar baik dan jujur , sehingga menimbulkan kesan yang menarik bagi wisatawan baik domestik maupun manca negara . Disamping itu,sarana dan prasarana perhubungan harus semakin ditingkatkan agar akses ke obyek-obyek wisata muda dicapai dengan tarif yang wajar,tanpa menimbulkan kesan pemerasan kepada wisatawan dan Fasilitas-fasilitas harus dijaga dan sianpelihara dengan baik agar selalu nampak bersih,bagus,rapi dan indah dan memberikan ras kenyamanan,paparnya.


Oleh karena itu, dengan pembangunan taman wisata diGollu Potto,Pemerintah Kabupaten Sumba Barat sejak tahun 2019 hinggah beroperasi pada Agustus 2020 agar lebih menarik lagi perhatian kualitas wisatawan baik Domestik maupun manca negara dalam dasa warsa. Dan  pengembangan obyek wisata seperti Gollu Potto,pembangunan kepariwisataannya terus ditingkatkan. tetapi akan lebih diarahkan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor andalan yang mampu menggalakkan peningkatan perkembangan ekonomi , tandasnya.


Tejo menambahkan kalau Keunggulan taman wisata itu adalah bahwa yang pertama letak patung ada pada puncak ketinggian yang sangat strategis dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Tempat ini sangat cocok untuk berdoa karena suasananya yang tenang dan jauh dari kebisingan kota. Pemandangan indah dari ketinggian membuat pengunjung betah berlama-lama di sana,tambah Tjiang Tejo Yuwono, S.T., seorang pengusaha muda yang juga terlibat dalam pembangunan patung di Gollu Potto.


Satu hal yang membuatnya kesal kalau Taman Wisata Religi yang seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat Sumba Barat, kini terkesan terlantar. Tejo menyampaikan bahwa awalnya taman ini dikelola dengan baik oleh kelompok masyarakat, namun belakangan ini pengelolaan tersebut tidak lagi aktif.


Tejo berharap agar pemerintah dan masyarakat umum dapat lebih memperhatikan tempat ini, sehingga dapat memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumba Barat. Ia juga menyarankan agar pengelolaan taman ini diserahkan kepada pihak lain atau dilakukan kerjasama dengan pemerintah desa untuk mengelola serta dinungkinkn dapay menciptakan peluang kerja bagi putra-putri Sumba Barat,tutupnya.


**** Eman Ledu ****

( SuaraIndonesia1.Com ).

« PREV
NEXT »