SBD, SuaraIndonesia1.Com- Melakukan sebuah perubahan bukanlah hal mudah jika tanpa tekad yang keras, keinginan kuat, dan modal keyakinan serta pelaksanaan. Apalagi kalau saat ini kita berhadapan dengan situasi yang sudah hampir menjadi sebuah tradisi, ini menjadi tantangan yang tidak di anggap enteng , tetapi kalau kita benar-benar memiliki nekad, keberanian, pelaksanaan dengan demikian tentunya akan berhasil.
Dampak perkembangan kemajuan saat ini semakin meningkat. Sumber daya semakin muncul. Tentunya untuk menggenjot sebuah perubahan , maka pemerintah harus melakukan sebuah terobosan lewat kelompok dengan berbagai kegiatan di dalamnya yang sudah merupakan agenda program.
Belakangan sebelum berdampaknyanya perkembangan kemajuan, Terkadang rasa putus asa begitu dekat di depan mata, manakala berhadapan dengan berbagai tantangan tersebut.
Pengalaman Inilah yang dialami seorang Bernardus Bulu, Kepala Desa Laga Lete, Kecamatan Wewewa Barat. Kepala desa yang menjabat pada awal Januari 2016 silam dan saat ini kembali lagi menjabat kepala desa masa jabatan 8 tahun.
Dengan perkembangan yang begitu meningkat khususnya di dunia bisnis dan berdaya saing , tak terkalahkan Bernardus Bulu Malo sebagai kepala desa Laga Lete memiliki ambisi kuat untuk merubah wajah desanya menjadi lebih baik, walau didera banyak tantangan. Namun karena dukungan masyarakat yang telah memilihnya saat pilkades lalu, memberinya energi untuk tetap semangat, Ia pun tidak merasa sendirian memikul tanggung jawab ini dan berprinsip bahwa itulah Tugas yang harus dilaksanakan.
Langkah awal yang dilakukan Bernardus adalah merangkul semua pihak yang menjadi lawan politiknya dalam pilkades lalu. Ia mengajak mereka untuk sama-sama menyingsingkan lengan baju membenahi Desa Laga Lete, dengan memberi ruang melalui jabatan sebagai perangkat desa. Bukan sebaliknya, seperti yang lazim terjadi di mana-mana, saat terpilih menjadi pimpinan mereka yang berseberangan dan pernah menjadi lawan politik akan digilas habis.
“Saya tidak meniru orang lain, ketika sudah terpilih maka semua lawan politik bersama pendukung lawannya dimusuhi dan tidak diberi ruang untuk turut ambil andil dalam pemerintahan. Gaya politik dan pemerintahan seperti itu akan membawa petaka karena makin memperuncing perpecahan. Pemimpin yang bergaya seperti itu menunjukkan bahwa sesungguhnya ia bukanlah pemimpin dan masih berpikiran kolot. Bagi saya persaingan cuma ada dalam kompetisi, begitu kompetisinya selesai tidak ada lagi lawan,” ungkapnya.
Bukti kepemimpinan Bernardus Bulu Malo dalam menjabat sebagai kepala desa periode ke dua di tahun 2024 terkini yang bersumber dari Dana Desa tahap satu 2024 demi mensejahterakan masyatakat adalah : Program pembangunan dan peningkatan jalan desa yang berlokasi di Kapulota dusun satu dan satunya lagi di Pulau Potto dusun satu.
Pantauan media SuaraIndonesia1.Com tertanggal 1 september 2024 sekitar pukul 11:07 wita , bahwa program pembangunan dan peningkatan jalan dan pembangunan Pasangan yang lahir dari tubuh Dana Desa ( DD ) tahap pertama 2024, kini berdasarkan pantauan Media SuaraIndonesia1.Com benar-benar ( DD )
tersebut bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta peningkatan maupun pembangunan Penahan, hampir setara dengan proyek Nasional.
Bernardus B.Malo menjelaskan kalau dua titik pekerjaanpeningkatan jalan maupun pembangunan pasangan menelan anggaran DD cukup fantastis. Dimana peningkatan dan pembangunan penahan di lokasi Puu Kapulota sebesar : 2.73.300.000,00 dan Puu Potto sebesar 104.779.850,00. Dari total Dana Desa laga lete sebesar 8.30 juta lebih.
Selain program jalan , Dia juga membuat beberapa kelompok tani di tengah masyarakat desa Laga Lete yang merupakan bentuk pemberdayaan kegiatan dan Penyediaan terhadap kelompok tani lahan kelompok Demplod serta Bumdes.
Juga kaitan dengan GAKANTIBMAS, Kepala desa menjelaskan kalau wilayah Desa Laga Lete sudah bersih dari berbagai bentuk gangguan dalam hal ini terutama Miras , perjudian, perampokan serta lainnya, sudah tidak terjadi lagi dan
Kepemimpinan saya yang kedua kalinya ini , saya ingin agar Desa Laga Lete menciptakan kesatuan dan persatuan demi mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat semakin meningkat dan masyarakat desa laga lete ingin bersaing di dunia usaha, pungkasnya.
Menurutnya, Berkat dan karakter dalam kepemimpinannya di desa laga lete harus bersemboyankan "" pelan-pelan "" pasti desa ini mulai menampilkan perubahan kemajuan.
Dan desa Laga Lete adalah sebuah desa baru hasil pemekaran dari desa Kabali Dana pada tahun 2011 silam, sebutnya.
Dia juga menjelaskan kalau Karakter masyarakatnya yang selalu bersatu , kompak , menuntut kearifan sang kepala desa agar bisa mensinergikan berbagai prebedaan itu menjadi satu kekuatan untuk kemajuan desa dan di sinilah peran dan kapabilitas kepala desa dibutuhkan, .
Jika dikilas-balik jejak sang kades ini, sesungguhnya ia bukanlah seorang yang telah lama terlibat dalam urusan pemerintahan desa.
Bahkan sebelumnya, tak satu pun jabatan pemerintahan desa yang pernah diembannya. Bernardus lebih dikenal sebagai pegiat kelompok tani, dan itu pun dilakoninya di Bajawa, Kabupaten Ngada teelampat dimana ia menimba banyak pengalaman berharga, sekaligus menemukan pendamping hidup.
Puluhan tahun di tanah orang, Bernardus pun tergerak untuk kembali ke kampung halaman dengan berbagai Pengalamannya dalam berkecimpung di kelompok tani saat masih di Bajawa hinggah ditularkan di kampung halaman , jelasnya kepada media ini minggu 01 September 2024 di kediamannya.
Hal inilah yang akhirnya membuat Dia didorong untuk maju dalam bursa politik pemilihan kepala desa definitif. Dan terbukti, konsep pembangunan yang diterapkannya perlahan mulai menampakkan hasilnya.
“Konsep saya tidak muluk-muluk, sederhana dan simpel. Kalau terlalu rumit orang desa tidak akan paham. Keseharian dan cara berpikir orang desa sederhana sekali, tidak menuntut yang berlebihan. Yang terpenting bagi mereka, tidak lapar, bisa sekolahkan anak, kesehatan terjamin, itu sudah cukup. Karena itu visi-misi saya sederhana juga, yakni menuju desa SMA, sejahtera, mandiri, dan aman,” urainya lebih lanjut.
Dengan konsep pembangunan berlatar-belakang pertanian, maka jelas bidang inilah yang menjadi nadi utama penggerak ekonomi di desa ini. Kelompok tani menjadi pilar yang menopang aktivitas pembangunan desa, sekaligus mewadahi kepentingan petani secara terorganisir. Akses penyuluhan, pendampingan, dan alokasi bantuan pemerintah makin dipermudah lewat wadah kelompok tani yang ada di Laga Lete.
Sayangnya, sebagai desa baru belum banyak sentuhan pembangunan yang dirasakan warga. Pun demikian dengan kelompok tani yang sudah mulai banyak di desa ini. Dana Desa yang baru saja dicairkan untuk tahap kedua belum begitu terasa, karena tersedot banyak untuk pembangunan jalan dan pemberdayaan.
Menurutnya, Potensi lokal desa pun butuh sentuhan dari pihak luar. Seperti pengembangan tanaman jahe dan kopi unggul,Dumplod Kebutuhan air bersih pun menjadi salah satu hal yang vital. Sumur bor adalah alternatif terbaik. Alat pertanian pun diperlukan untuk menunjang peningkatan produksi. Sedangkan di bidang pendidikan sudah dimulai dengan didirikannya sebuah SMP swasta.
“Kami sangat mengharapkan bantuan pemda. Kalau bisa dibantu bibit jahe dan kopi unggul, karena potensi pengembangannya di desa ini sangat menjanjikan. Hal lain adalah kebutuhan air bersih dan alat pertanian.
Disebutkan kalau satu hal sederhana namun bermakna yang belum dilakukan di desa lain telah ditunjukkan Bernardus. Kegiatan ini terlihat sepele, tapi sarat pesan moril untuk membawa perubahan Laga Lete menuju Desa yang Sehtera , Mandiri dan Aman , tutupnya.
*** Eman Ledu ***
( SuaraIndonesia1.Com ).