BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

FORUM PEMBAURAN KEBANGSAAN (FPK) KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA



Sumba Barat Daya, SuaraIndonesia1.Com - Posisi geografis Indonesia khususnya dikabupaten SBD dalam menghadapi perhelatan kanca politik pemilhan kepala daera periode 2024-2029 yang dinantikan beberapa purnama lagi, terkini menjadi kerinduan kita bersama. Dimana setiap masyarakat memiliki pilihan sesuai suara hatinya masing-masing.


Oleh sebab itu,perhelatan kanca politik pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten Sumba Barat Daya periode 2024-2029 beberapa purnama lagi yang genting dan memanas, kepala kesbang pol kabupaten SBD,Ir.Herman Gono Ate,M.SI yang di sambangi diruang kerjanya tertanggal 13 september 2029 terkait pemilukada tersebut, Ir.Herman Hono Ate menyampaikan kalau sudah melakukan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan ( FPK ).



Dijelaskan bahwa Fofum yang sudah dilaksanakan belum lama ini tidak sama dengan forum sebelumnya yang melibatkan banyak anggota forum dari sejumlah wilayah sekabupaten SBD,Namun forum saat ini hanya melibatkan tokoh agama saja dan jumlah anggota fo rumnya tidak banyak,ungkapnya.


Tujuan dibentuk forum ini yang dikenal dengan FPK adalah mewujudkan Demokrasi yang Harmonis serta menciptakan wilayah yang kondusif,sebutnya.


Lebih lanjut kepala kesbang pol pada media ini menyampaikan agar NKRI tetap utuh, bangsa Indonesia harus memiliki daya tahan dan daya tingkat untuk menghadapi segala persoalan, ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan Imunitas bangsa ini, diwujudkan melalui pemahanan dan penerapa nilai nilai luhur bangsa oleh seluruh Warga Negara Indonesia.



Memahami dan menerapkan nilai nilai luhur bangsa yang diimplementasikan melalui: menghormati perbedaan, semangat untuk bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah serta adanya harga diri dan jiwa nasionalisme,ungkapnya.


Penduduk Indonesia terdiri dari  berbagai macam suku, etnis, agama, bahasa yang berbeda dengan latar belakang dan golongan dengan tengah mengalami ujian berat akibat arus globalisasi yang mulai menggerus nilai nilai kebangsaan dan berganti dengan pola hidup yang individualistik dan mengagungkan kebebasan.


Kehadiran FPK menurutnya,sangat dibutuhkan untuk kebutuhan NKRI yang sangat rentan terhadap konflik. Perlu pembauran antar suku agar fanatisme kesukuan tidak memicu konflik. Sekecil apapun persoalan sosial harus segera terselesaikan agar tidak menjadi besar.


Pembauran kebangsaan adalah proses pelaksamaam kegiatan integrasi anggota FPK dari berbagai ras, suku, etnis, melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidkan, dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis yang ada dalam kerangka NKRI.


Ir.Herman Gono Ate,M.SI kepada media ini menjelaskan kalau Tugas FPK adalah :


-- Menjaring aspirasi masyarakat dibidang pembauran kebangsaan.

Menyelenggarakan forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat.

-- Menyelenggarakan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan.

-- Merumuskan rekomendasi kepada penanggung jawab FPK diwilayahnya.


Keanggotaan FPK:


Terdiri atas pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku, etnis dan masyarakat setempat disesuaikan dengan jumlah suku, etnis dan pemuka masyarakat setempat.


FPK dapat menjadi wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antara warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, pemantapan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan, khususnya dikabupaten SBD.


Maksud dan Tujuan FPK:


Terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai.

Mencegah masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan kekerasan yang bersifat keagamaan, sehingga tercipta kerjasama yang positif Suku,Agama,Ras,Antar Golongan ( SARA )suku, budaya dan adat istiadat yang diandasi oleh toleransi, saling pengertian, menghormati, dan saling menghargai.

Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antara ras, suku dan etnis dikalangan Tokoh Masyarakat ( TOMAS ) Tokoh Agama ( TOGA ) dan Tokoh Adat ( TODA ). Dengan  memasyarakatkan program pembauran kebangsaan agar dapat dipahami dan dihayati oleh masyarakat secara luas.


Semangat persatuan serta nasionalisme terus dijaga dan ditingkatkan dengan keragaman itu tidak bukan menjadi perpecahan, tetapi dengan keragaman itu kita jadikan kekuatan untuk memajukan NKRI terutama Sumba Barat Daya,tutupnya.


**** Eman Ledu ****

( SuaraIndonesia1.Com ).

« PREV
NEXT »