Sumba Barat Daya - Suaraindonesia1, Warga Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) masih kesulitan mendapat bahan bakar minyak (BBM). Selain SPBU yang jauh, mereka juga harus mengantre cukup lama karena 'bersaing akan empat lima kali dan seterusnya menimbun agar dapat order secepatnya pada penjual BBM eceran hinggah terkadang menimbulkan keributan ( ricuh ).
Kondisi ini hari yang sama jam berbeda terjadi di SPBU Tawo Rara dan SPBU RadaMata .
Pantauan media ini, para penimbul mereka harus tahan mengantre panjang karena banyak pedagang eceran datang dengan membawa jerigen untuk stok kepada penimbun BBM dan pihak penimbun mengantre dengan sepeda motor dan mobil di sekitar SPBU hingga ke ruas jalan raya.
Salah seorang warga mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi setiap hari.
"Setiap hari kalau stok BBM di SPBU ada, pasti antrean berjam-jam bahkan ada yang berhari-hari karena kebanyakan warga antrean untuk stok eceran , sebut Agus saat ditemui SuaraIndonesia1.Com selasa (13/8/2024).
Agus menyebut BBM eceran yang di jual oleh warga sekitarnya cukup mahal yaitu berkisar Rp 10.000 untuk volume 800 mL. Sedangkan untuk volume 1000 mL-1.600 mL dijual dengan harga Rp 25.000.
"Walaupun harga mahal, terpaksa kami harus membeli di eceran untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Agus berharap Pemerintah Daerah (Pemda) SBD segera melihat serta melakukan upaya bagaimana mengatasi terkait melonjaknya BBM eceran , sedangkan het atau harga di SPBU kalau pertamax rp,13.700 dan pertalite rp,10.000 dan ini menjadi perhatian pemerintah ,ungkapnya singkat.
***Man***( SuaraIndoneaia1.Com ).