BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Sekda Pohuwato : Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Harus Jadi Perhatian


Suaraindonesia1, Pohuwato - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pohuwato mengungkapkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak harus menjadi perhatian serius.

Hal tersebut disampaikan saat menutup  kegiatan pelatihan Psycological First Aid dan Pencatatan Kasus/Penyusunan Standar Operasional Prosedur Layanan Bagi Penyedia Layanan Perempuan dan Anak yang telah berlangsung selama dua hari bertem di OP’Bro Resto, Selasa, (06/08/2024).

Dalam sambutannya, Sekda Iskandar menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Diakui bahwa kasus ini sangat besar pengaruhnya terutama bagi anak yang nantinya akan jadi trauma besar bagi dirinya.

“Mungkin sudah banyak disampaikan oleh pemateri yang berhubungan dengan bagaimana penanganan kaitan dengan kondisi psikologi yang terjadi terhadap anak. Apabila terjadi perlakuan-perlakuan yang tidak semestinya terutama pada anak, dan secara psikis pasti ada pengaruhnya untuk pertumbuhan dan pada akhirnya ketika dia memasuki usia remaja dan dewasa ini akan menjadi trauma baginya," jelas Iskandar.

Selanjutnya kaitan dengan SOP layanan, tentu ini akan menajdi SOP yang akan kita laksanakan di dalam melakukan penanganan-penanganan secara umum.

Sekda berharap hal ini bisa terus kita laksanakan, baik dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, maupun upaya penyelesaian yang berhubungan dengan apabila ada potensi yang bisa diproses secara hukum ini kita dorang secara hukum, sehingga ada efek jera, dan tidak terus terjadi seperti ini.

Kepada peserta, Sekda Iskandar berharap agar ini tidak hanya sampai pada pelatihan, tapi bagaimana implementasinya.

“Sekarang kan masih terbatas pada beberapa orang, sementara permasalahan ini bukan hanya terjadi di beberapa tempat, melainkan hampir semua tempat mengalami kekerasan seperti ini, dan permasalahan ini adalah permasalahan umum, yang terjadi di mana saja, kapan saja, dan itu diharapkan kepada kita agar hal-hal yang dialami oleh anak-anak tidak menimbulkan trauma pada dirinya," ungkap Iskandar.

Sementara itu, Plt. Kepala DP3AP2KB, Elfin Inaku, melaporkan bahwa kegiatan berlangsung selama dua hari dari 5-6 Agustus diikuti 100 peserta.

Peserta kata Elfin terdiri dari Satgas PPA, UPTD PPA, relawan sahabat perempuan dan anak (Sapa), Puskesmas ramah anak, guru-guru bimbingan konseling (BK) sekolah ramah anak, serta perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM).

“Harapan kami agar peserta dapat menyampaikan informasi ini kepada masyarakat luas pada berbagai kesempatan sebagai salat satu upaya dalam mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah yang sama-sama kita cintai, "pungkas Elfin.

(Abd)

« PREV
NEXT »