BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Relawan dan Simpatisan Sosialisasikan Drs. H. Muhammad Madel sebagai Bakal Calon Bupati Sarolangun





Jambi_Sarolangun. Suaraindonesia1.com Relawan serta simpatisan Bakal Calon  Bupati Sarolangun Drs. H. Muhammad Madel,  malam jum'at, 25 Juli 2024,  Drs. H. Muhammad Madel bersama relawan  dan simpatisan terbentuk dalam tim menggelar pertemuan dengan anggota DPR RI, Hasan Basri Agus (HBA) sekaligus kakak kandung H. Nor Muhammad Agus, SE. MM  Wakil dari calon bupati sarolangun, di Rumah kediaman orang tua HBA dan NMA rumah orang tua mereka yang di kenal dengan Rumah Perjuangan atau Rumah Tuo di Desa Sungai Abang, Kecamatan Sarolangun, Jambi.


Menjelang keluarnya keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sarolangun, pada Sabtu 27 Juli 2024 terkait penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati jalur perseorangan. Balon Bupati Sarolangun Drs. H Muhammad Madel dan Balon Wakil Bupati Sarolangun H. Nor Muhammad Agus, SE. MM  pertemuan seluruh tim Madel dan Nor mulai dari tim kabupaten, tim, Kordinator Kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda simpatisan Madel dan Nor.      


Muslim sebagai tim sukses menjelaskan, semangat yang ditunjuhkkan oleh para Relawan serta simpatisan Drs. H. Muhammad Madel tersebut merupakan suatu keyakinan serta motivasi untuk mendukung Madel dan Nor maju sebagai Balon Bupati Sarolangun mendatang.“Semangat Relawan serta simpatisan tersebut terlihat dengan apa yang dilakukan malam ini, dengan semangat yang tinggi dan permintaan baleho insyaAllah akan turun sebanyak 1.700 lembar". Ujar Muslim. 


Sementara itu terkait dengan dua tokoh birokrasi yang maju sebagai Balon Bupati dan Balon Wakil Bupati Sarolangun ini, Hasan Basri Agus anggota DPR RI mengingatkan bahwa menjadi bupati dan wakil bupati itu niatnya ingin membangun untuk kepentingan rakyat bukan berpikir untuk mendapatkan keuntungan pribadi. “Pak Madel dan Nor, Insya Allah akan amanah, karena ini (Madel-Nor) dua birokrasi yang ngerti betul surat-menyurat. Jangan baru jadi bupati, baru belajar disposisi surat,” terangnya. Dia juga mencontohkan dirinya, saat menjadi Bupati Sarolangun yang juga berangkat dari seorang birokrat, saat menjadi bupati sudah mengerti seluk beluk pemerintahan. Sehingga begitu dilantik langsung bekerja. Menurutnya dua tokoh ini bisa memimpin Sarolangun karena berlatar belakang birokrasi.


Pewarta : Djarnawi Kusuma

« PREV
NEXT »