SBD, SuaraIndonesia1.Com - Sebanyak 173 desa di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ) mengeluh belum menerima alokasi dana desa (ADD) selama beberapa bulan Situasi ini turut menyebabkan gaji kepala desa (kades) dan perangkat desa menunggak.
Kondisi tersebut diungkapkan hampir sebagian perangkat desa di SBD yang belum cair ADD, Karena di tahun 2024 saat ini sudah memasuki bulan juli, toh kami belum menerima gaji atau honor di karenakan ADD yang belum dicairkan terhitung sejak Januari hingga juli 2024,ungkap beberapa perangkat desa pada tempat berbeda kepada media.
Selain itu, ditambahkan kalau pemerintah desa sudah mengajukan permohonan, namun masih mengherankan kalau pemkab SBD belum menyalurkan ADD tersebut,kesal beberapa perangkat desa .
Beberapa kepala desa maupun beberapa perangkat desa menyampaikan bahwa akibat keterlambatan dikuatirkan mengganggu jalannya pelayanan pemerintahan desa. Pasalnya gaji perangkat desa yang bersumber dari ADD turut terlambat,keluh beberapa pengkat desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( PMD ) Simon Lende yang di temui diruang kerjanya selasa 16/07/2024 terkait dengan keluhan sejumlah perangkat desa se SBD, Simon Lende menyampaikan bahwa dari 173 desa se Sumba Barat Daya, mengaku kalau sudah 80an desa yang dibayarkan atau di transfer ADD-nya dan sudah mau masuk rekening sesuai dengan kinerja mereka,sebutnya.
Dan untuk 173 desa se SBD,tetap kami cairkan atau transfer semuanya,walau masih banyak persoalan.Dengan prinsipnya supaya ada pertanggungjawaban.
Hal ini karena mereka itu kerja hanya gaji,serta mereka harus pertanggungjawabkan. Oleh karena itu,kita bersyukur bagi mereka yang pertanyakan tentang ADD dan kalau benar orang yang bekerja,tetapi kalau hanya datang dan tidak mau membantu kepala desa,kan kasihan. Sehingga terkait dengan ADD 2024 yang dipertanyakan kenapa tahun ini sudah masuk bulan juli ADD belum cair ? Ya tidak lain adalah terkait laporan. Dalam hal ini mereka harus buka rekening di Bank masing-masing penyalur dengan carah bahwa saat ini kami menggunakan sistim transfer dan mereka desa sistim buka rekening langsung dengan ATM,Pungkasnya.
Juga mereka tidak usah lagi sakit kepala dalam hal ini tunggu gaji masuk dan tidak ada lagi pemotongan. Sistim sekarang tidak ada lagi uang atau gaji yang di tarik tunai,semuanya sistim transfer kerekening desa dan dalam bulan juli 2024 dipastikan selesai. Namun kami masih tunggu desa-desa yang belum membawa hasil rekapan BLT yang mereka bayar dalam penanganan stunting,sebutnya.
Beberapa Kepala Desa berharap Pemkab SBD memberikan kepastian jadwal pencairan ADD tersebut mengingat ada banyak program kegiatan yang mesti dijalankan dari anggaran itu.
Kami minta Pemkab SBD untuk segera mencairkan ADD-nya. Kasihan para kepala desa dan kami sebagai perangkat yang memerlukan biaya tapi belum cair juga, imbuh beberapa perangkat desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD ) Simon Lende membenarkan kalau yang sudah ditransfer ADDnya sudah 80an desa dan yang masih 80an desa yang belum menerima ADD. Dia mengaku ADD akan ditransfer bagi pemerintah desa yang sudah mengajukan permohonan.
Dan Masih ada desa yang belum mengajukan permohonannya maupun terkait hasil rekapan BLT yang meereka bayar dalammm penanganan stunting,ujar Simon Lende yang ditemui di ruang kerjanya,selasa 16 juli 2024.
Simon menjelaskan, proses pencairan ADD ada mekanismenya. Bagi desa yang sudah mengajukan permohonan, berkasnya akan diproses Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
Semua berkas dari 80an desa sudah kami serahkan ke keuangan. Proses selanjutnya di BKAD," tuturnya.
* Eman Ldu * (SuaraIndonesia1.Com ).