BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Dukcapil Kabupaten SBD, Nilai Buruk Pelayann Publik. Dalam hal Pengursan Akta Kelahiran,Selama Satu Minggu Pulang Pergi Menuai Kekecewaan



 

Kadula.Suaraindonesia1.Com, Markus Ndara Bali  Menilai Potret pelayanan publik Dinas  Kependudukan dan Catan Sipil(Kantor DUKCAPIL  KAB SBD kita ditandai dengan bertele-tele (menunda pelayanan), mahal (pelayanan tidak tepat waktu) 



dan petugas yang tidak kompeten. Padahal pelayanan publik itu sendiri wajah nyata kehadiran pemerintah yang dapat dirasakan masyarakat secara langsung. Tidak berhenti di situ, jika diurai sebenarnya banyak faktor penyumbang buruknya pelayanan yang diberikan pemerintah. 


Menurut Markus pada saat mengurus  Akta Kelahiran  di Dukcapil Ka upatennSumba Barat daya  begitu.Bertele-tele,


Pertama, Sumber Daya Manusia yang rendah. Rendahnya jumlah dan SDM petugas layanan berbanding lurus dengan kualitas layanan yang diberikan. SDM yang rendah itu berakibat kepada layanan yang akan diterima masyarakat. Misalnya jumlah SDM yang tersedia dengan jumlah penerima layanan yang tidak seimbang akan berdampak buruk. Belum lagi SDM yang tersedia tersebut sangat rendah, semisal pendidikan yang masih tidak memadai sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan.  


Kedua, maraknya pungutan liar. Pelayanan yang prima itu semestinya transparan. Namun apa jadinya jika budaya untuk apa dipermudah kalau bisa dipersulit. Masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik harus diberi edukasi agar tidak lagi melakukan budaya uang terima kasih. Begitu juga dengan petugas agar tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun.



 Adanya peluang lamanya jangka waktu penyelesaian layanan menjadi peluang bagi pengguna layanan untuk mengambil jalan pintas dengan memberikan suap kepada petugas. Dalam kondisi ini, terjadi simbiosis mutualisme, sehingga seolah tidak ada yang dirugikan dan dilanggar.  Akhirnya, budaya ini menyebar ke masyarakat, jika mau urusan cepat agar memberikan uang tip (sogokan) kepada petugas.

(liputan Tibo SuaraIndonesia1)

« PREV
NEXT »