BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Ibadah KKR, Kapolda Papua Ajak Tokoh Agama Dan Masyarakat Wujudkan Pilkada Damai Tahun 2024 Di Kabupaten Waropen.




Waropen-Suaraindonesia1.com. Dalam rangka mewujudkan Pilkada Damai Tahun 2024 di Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Waropen, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K., melaksanakan KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) di Lapangan Elias Paprindey Waren, Rabu (14/06/2024).


Kegiatan KKR yang bertajuk Bangkit dan Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Tanah Papua, ini dihadiri oleh Pengkhotbah Pendeta James Batlayar, S.Th., Pengkotbah Pendeta Ishak Samuel Deda, M.Th., Para Pimpinan dan Pengurus serta Jemaat Denominasi Gereja di Kabupaten Waropen, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, dan peserta KKR.


Dalam sambutannya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K., menyampaikan bahwa Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikan dan kemurahan-Nya, karena hari ini kami bersama-sama dengan pemerintah daerah dan persekutuan gereja kembali menyelenggarakan Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) dalam rangka mensukseskan Pilkada Damai di Tanah Papua tahun 2024, tepatnya di Kabupaten Waropen Provinsi Papua. Sudah begitu lama saya ingin bertemu dengan saudara-saudara saya di Kabupaten Waropen ini, ada kerinduan yang mendalam untuk kita menjadi satu didalam Tuhan sesuai dengan iman yang kita miliki dalam keyakinan iman kita.


"Pemilu merupakan pesta untuk rakyat yang harus bersikap seimbang, toleran dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika. Saat ini kondisi perpolitikan membuat agama kerap dicatut ke dalam kondisi yang tidak sesuai dengan isi substansi agama itu sendiri. Agama tidak boleh dijadikan komoditas politik maupun politisasi isu agama demi kepentingan satu dua orang, apalagi menjelang kontestasi Pilkada 2024, para calon, tim sukses, simpatisan maupun warga negara, menyadari bahwa agama tidak seharusnya dibawa-bawa untuk menimbulkan kebencian terhadap rival politik atau kubu yang tak sepandangan. Perbedaaan dalam pilihan politik adalah hal wajar dan setiap orang harus menghargainya. Tentunya terlalu mahal jika beda pilihan politik sampai merusak persaudaraan dan persahabatan. Melalui KKR ini saya berharap tokoh agama maupun rumah ibadah harus dapat mengambil peran dalam penguatan kerukunan di tengah keberagaman umat." Terangnya lagi


"Pelaksanaan KKR ini merupakan suatu bentuk komitmen Polri dan TNI untuk menjalin komunikasi bersama pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat untuk mensukseskan agenda nasional. Tahun 2021 kami menyelenggarakan KKR pada saat PON 2021, kemudian dilanjutkan pada Pemilu 2024. Hari ini setelah KKR di Kabupaten Mimika dan Nabire Provinsi Papua Tengah dan kemarin di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua, kami kembali menyelenggarakan di Kabupaten Waropen Provinsi Papua dengan harapan suksesnya Pilkada 2024. Tentunya KKR ini jangan berhenti sampai disini saja, kedepan akan lebih banyak lagi kegiatan seperti ini yang dapat menciptakan atmosfer damai di tanah ini."


 Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K., juga menambahkan bahwa pada kesempatan yang baik ini, saya bersyukur dan berterimakasih atas keberhasilan  pelaksanaan Pemilu  Pilpres dan Pileg 2024 di Kabupaten Waropen Provinsi Papua ini. Tentunya hal ini tidak terlepas dari kerjasama pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pemahaman keagamaan dari tokoh agama yang mengubah pola perilaku dan kesadaran politik masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam menentukan hak pilihnya. Hal ini jangan hanya sampai di pemilu Presiden dan Pileg, namun hal yang sama juga harus diterapkan pada Pilkada 2024. 


"Dalam menyongsong Pilkada ini, saya juga berharap semua tahapan akan berjalan aman, damai dan sukses dengan tentunya kontribusi dari kita semua. Saya juga mengingatkan kita sebagai masyarakat mempunyai tugas sebagai penyejuk dan pembawa kedamaian  Ada bait lagu Ebiet. G Ade dari lagu “tanah air mata”, Mengapa kita saling melukai… Sedang seharusnya menyatukan hati…. Mengapa kita saling berkelahi, Sedang semestinya bersatu… Menyongsong esok hari… Syair ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya kebersamaan sebagai bangsa dalam perbedaan apapun, karena tanah ini dibangun dari kemajemukan dan kebersamaan. Marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga perdamaian, menjaga kepentingan bersama serta berkomitmen untuk bersama-sama memajukan tanah yang kita cintai ini yaitu Tanah Papua, tanah yang damai yang kita hormati." Tandasnya mengakhiri sambutannya.





Mochtar/Nov

« PREV
NEXT »