SBD - SuaraIndonesia1.Com , Pilkada serentak tahun 2024 tinggal berapa purnama lagi . Sesuai jadwal Pilkada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Walikota dan Wakil Walikota serta Gubernur dan Wakil Gubernur akan digelar pada tanggal 27 November 2024 .
Di pasar-pasar, di warkop , di tempat duka cita maupun sukacita orang sering sekali mendiskusikan tentang Demokrasi pemilihan kepala daera serta pemilihan Gubernur (pilkada pilbup dan pilgub) .
Ada yang menarik perhatian ketika mendengar pernyataan beberapa politisi bacalon pilkada maupun pilgub baik senior maupun Junior dalam menghadapi kanca demokrasi dimana dengan tujuan yang sama walau visi dan Misi para bacalon berbeda .
Saat ini menghadapi pemilihan kepala daera khususnya di kabupaten Sumba Barat Daya serta berdasarkan hasil wawancara beberapa media pada salah salah satu petarung muda di ruang kerjanya tertanggal 2 april 2024 sekitar pukul 13:13 terdengar dan terlihat sosok pertarung muda , Aleks Rangga Pidja,SH nyatakan keinginan dan siap maju untuk bertempur pada perhelatan dunia politik ( pilkada ) periode 2024-2029 sebagai SBD 1 .
Saat di mintai tanggapan tentang beredarnya informasi ditengah masyarakat bahwa dirinya siap maju sebagai SBD1 , Aleks dengan wajah ceria mengatakan " Ya saya layak dan siap bertarung pada pilkada 2024 , ungkapnya .
Meski demikian , Aleks sebagai petarung muda menampic berbagai info dimana masyarakat akan menjagokannya karena dirinya sangat memahami bahwa fenomena saat ini di NTT rakyat memilih pemimpin berdasarkan uang .
Dikatakannya bahwa pertama-tama kita harus menghargai INA - AMA sebagai pedahulu yang telah merintis pembangunan di SBD dalam hal ini maksudnya " Apakah layak serta mendapat restu dari mereka ? Menurutnya bahwa kita sebagai petarung muda kita harus bijak , ujarnya sambil senyum manis .
Sebagai calon pemimpin , saya rasa bahwa tidaklah mudah dalam hal ini bahwa menjadi seorang pemimpin haruslah memiliki teknik serta ketrampilan yang memadai dari berbagai kalangan .
Dia juga menegaskan bahwa didalam bergumul di dalam dunia politik bahwa setiap kandidat harus mempunyai kesiapan yang matang dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait dan harus memiliki KUDA sebagai alat untuk berpacu dan berkontestasi di arena politik dan juga harus sesuai dengan regulasi .
Dan tentunya didalam menghadapi kanca politik ini kita harus memiliki modal uang sebagai modal dalam mengadu politik , Menurutnya , uang bukan segalanya tetapi betapa pentingnya dalam mengadu politik dalam hal ini untuk memperlancar mesin politik , ungkapnya dengan tegas .
Ditambahkannya jika partai politik mengusungnya untuk bertempur dalam dunia politik periode 2024-2029 mendatang , Rangga Pidja mengatakan sebagai warga kabupaten SBD dirinya siap mendukung segala upaya yang bertujuan untuk membangun dan memajukan wilayah SBD dari dukungan berbagai kalangan masyarakat sebagai pemegang kedaulatan dan didalam mengadu politik tentunya yang menjadi kunci utama adalah partai pengusung . Namun perlu juga kita memiliki modal yang tidak sedikit untuk berkontestasi di pilkada , tandasnya .
Lebih lanjut Rangga Pidja mengatakan bahwa masyarakat tentunya lebih cenderung memilih orang yang banyak berbuat , bukan orang baik , Sekarang ini kata Aleks , tidak ada uang maka jangan berharap ada dukungan suara dan juga merupakan tantangan besar untuk Demokrasi Indonesia serta menegaskan lagi bahwa yang dibutuhkan saat pilkada bukan memilih orang baik . " Bukan mencegah orang jelek berkuasa tetapi memilih orang yang selalu berbuat baik dan benar-benar mau membangun daera , pungkasnya mengakhiri ........Eman Ledu .