Sbd, SuaraIndonesia1, Banjir Warga Masyarakat Mengunjungi Kantor Dukcapil Kabupaten Sumba Barat daya,Provinsi NTT menyisakan banyak masalah, terutama berkaitan dengan penanganan sampah. Hampir di semua Kelilingan Kantor duk Capil SebagaiTempat Pelayanan Umum dan/ruang publik yang ada, sampah nampak mendominasi pemandangan dan berserakan.
Seperti dalam Pantauan Media SuaraIndonesia1 Di sejumlah tempat Nongkrong Warga Yang Menantikan Nama Mereka kapan diPangil oleh Pegawai dukcapil untuk Pengambilan EKTP
di sekelilingan belakang Kantor Dukcapil dijadiakqn pembuangan sampah sembarangan(TPS), tumpukan sampah juga nampak menggunung, belum ada proses pengangkutan ke tempat pembuangan akhir.
Masalah penanganan sampah selama berkantor , hampir selalu terjadi tiap hari. Hampir tiap saat, Warga Masyrakat yang selalu kebanjiran datang Mengambil E KTP, juga selalu kebanjiran sampah.
Sebagai contoh, di Belakang Kantor Dukcapil, , Kabupaten SBD, Warga yang datang tak Tahan Bau Bangkai sampah dari beberapa tumpukan sampah yang ada di sejumlah tempat pembuangan sampah sembarangan.
Di TPA, sembarangan yang menjadi tempat pembuangan sampah akhir dari wilayah , dan sebagian Kabupaten Perkantoran Dukcapil , sampah yang tumpuk dalam pantauan Media Suaraindonesia1online APril sampai 23 Apri 2014 besarannya Mencapai Gunung Yawila Sumba
Dan apabila ingin melihat penambahan volume sampah pada masa Kerja , setidaknya harus menunggu sampai akhir bulan karena masih ada sampah-sampah di sejumlah TPS yang belum dikirim ke TPA. Sebagai pembanding, pada Selama Masa Kerja Lima , volume sampah yang masuk ke TPA Sembarangan Kini Sudah Menggunung
Dari berbagai Sumber , pokok masalah terletak pada kurangnya kesadaran Petugas Dukcapil dalam membuang sampah di tempatnya. Bukan hal aneh, Pegawai kita membuang sampah secara sembarangan. kita seolah tak punya rasa risih dengan membuang sampah secara sembarangan.
Kira-Kira upaya Apa yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat yang dalam kelompok sadar kebersihan , dengan menyiapkan sejumlah tempat sampah di titik-titik strategis, terutama di sejumlah Kantor Sebagai Pelayan publik, memang patut diapresiasi. Berbagai upaya penyadaran masyarakat dengan terus mengimbau agar para Petugas membuang sampah pada tempatnya, juga menjadi terobosan yang harus terus ditingkatkan. Namun tanpa adanya kesadaran dari para Petugas/Pegawai Dukcapilsendiri, berbagai upaya yang dilakukan tersebut jelas tak ada artinya.
Menurut Sumber menegaskan Pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga harus membuat aturan tegas tentang pengelolaan sampah, baik dalam hal pengelolaannya, maupun sanksi bagi masyarakat Pengunjung Dukcapil yang membuang sampah sembarangan. Dengan adanya sanksi yang tegas, diharapkan akan mampu memberikan efek jera kepada masyarakat atau Pegawai untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
Dalam hal pengelolaan sampah, masyarakat SBD harus banyak belajar kepada masyarakat di Jepang. Di negeri ini, masyarakat telah dididik untuk malu membuang sampah secara sembarangan. Bahkan hal itu telah menjadi budaya yang mampu mengatasi masalah sampah yang terkadang sulit dipecahkan,
(LiputannTiboSuaraindinesia1).