Tambolaka. Suaraindonesia1 - Untuk menjalin hubungan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sebagai pelaku usaha guna membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi ditengah masyarakat khususnya di tingkat kabupaten Sumba Barat Daya , memasuki tahun 2024 unit rumah pasar rakyat yang di bangun tahun 2017 silam walau menjadi sorotan publik namun terkini memasuki tahun 2024 masih dalam kajian pemanfaatan oleh dinas terkait .
Tertanggal 12 Januari 2024 media Suara Indonesia kembali sambangi Kadis perindak , Agustinus Dapa dalam rangkah mengklarifikasi terkait unit rumah pasar radamata yang dibangun tahun 2017 silam hinggah memasuki tahun 2024 , Kepala dinas menyampaikan bahwa pembangunan rumah pasar radamata lahir dari tubuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) melalui dana tugas pembantuan tahun anggaran 2017 dengan dana Lima Milyar Tujuh Ratusan .
Adapun terbangunnya rumah pasar tersebut menurutnya adalah untuk pasar rakyat , tetapi dalam perjalannya bahwa pasar rakyat kita sudah berada di weepangali lokasi obakomi dengan desain secarah Nasional di seluruh indonesia yang mendapat dana tugas pembantuan untuk pasar rakyat adalah desain kementerian dan hanya tendernya yang di lakukan di kabupaten yang dapat dana tugas pembantuan seperti itu dengan anggaran di tahun 2017 sebesar Lima Milyar Tujuh Ratusan lebih dan mestinya diperuntukan sebenarnya untuk pasar rakyat atau pasar harian tetapi karena di pasar weepangali sudah menjadi pasar harian , tidak mungkin lagi disini , ungkapnya .
Dan kalau di buka ruang saja disini bagi masyarakat pedagang kecil beraktifitas disini maka akan terjadi kemacetan dan sumber bauh dan kota tambolaka menjadi kota yang tidak ramai dan dampak lingkungannya sangat tinggih khusus dari area pasar radamata dan sebelum difungsikan saja seperti didepan yang dimanfaatkan oleh IKM , UKM Prodak lokal bukan barang tokoh yang akan direncakan buka mulai 15 januari 2024 hari senin mendatang sudah ada IKMnya .
Sedangkan untuk umum menurutnya '' tidak '' dan kalau kami buka untu umum maka akan macetlah pasar weepangali serta PAD kita akan hancur dan di lembaga DPRD saya sudah ditanyakan dan saya berikan gambaran seperti itu . Dan terkait status kepemilikan gedung pasar rakyat disampaikan bahwa Asetnya Pemda SBD karena sudah dihibahkan dan berita acarah hibahpun sudah ada serta pemanfaatan seluas-luasnya sudah diserahkan kepada kami pemerintah daera serta kebijakan ada pada bapak bupati , tandasnya .
Kemudian kaitan dengan lapak dijelaskan bahwa terdapat 193 lapak didalam dan diluar terdapat 18 rukoh diluar serta didalam juga terdapat 18 rukoh sehinggah jumlah rukohnya sebanyak 36 rukoh yang merupakan desain kementerian dan kalau dibuka ruang saja ini maka macet total seperti tahun 2019 sehinggah bupati tutup kala itu .
Dan untuk sementara dalam pemanfaatan kedepan bahwa didalamnya sementara dibuatkan kajiannya pemanfaatan didalam dirinya berharap , apakah nanti berubah menjadi gedung serbaguna pemda SBD kami belum tahu tetapi tentunya kami membuat kajian kemudian dibuat ranstar untuk disampaikan pada pimpinan hasil kajian kami beliau setuju dengan hasil kajian syukur kalau menjadi gedung serbaguna pemda SBD apa lagi pemda SBD belum memiliki gedung serbaguna dan hanya menggunakan aula ( kala dengan kabupaten lain ) sangat terbukti jika ada kegiatan dinas kegiatan pelatihan harus menyewa hotel dan kalau disini saya kira kurang biaya serta PAD pasti ada dan saat ini sementara kami lakukan kajian , imbuhnya mengakhiri.(
Eman Ledu Sauarainesi1).