Tambolaka - Suara Indonesia1, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumba Barat Daya , Agustinus Dappa bersama staf serta Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Sumba Barat Daya Monitor lapngan serta lakukan Sidak pada beberapa pengusaha kios yang diduga melakukan penjualan beras pemerintah dipasar bebas dan menjadi crucial warga pasar bebas .
Adapun maksud dan tujuan kepala Dinas Perindustrian bersama Dinas Ketahanan Pangan melakukan Sidak tertanggal 29 Januari 2024 adalah dalam rangkah melihat secarah langsung BB penjualan beras pemerintah di pasar bebas yang menjadi crucial ditengah masyarakat serta harga yang sangat melebihi hed serta mengedukasi agar tidak menjual beras pemerintah atau beras bersubsidi di pasar bebas .
Menurutnya dalam melakukan inspeksi atau sidak kepada beberapa pengusaha kecil bahwa sangat viral dan crucial penjualan beras bersubsidi dipasar bebas khususnya dikabuapten Sumba Barat Daya serta sangat melebihi hed dari bulog sehinggah kami dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Ketahanan Pangan melakukan pemantuan dan pengawasan dan kami sudah tidak menemukan beras bersubsidi tersebut yang dengan kemasan bulog .
Oleh sebab itu menurutnya jika masih ditemukan warga yang menjual beras bersubsidi tentunya kami mengambil langkah tegas untuk mengamankan dan bagi warga pengusaha yang menjadi RPK mitra bulog bekerjasama dengan pemda jika masih terakomodir menjadi mitra dan mendapat pelayanan serta menjual di atas Hed maka kami akan tindak tegas serta proses karena tidak mengikuti petunjuk yang telah ditentukan oleh pemerintah , ungkapnya singkat .
Kepala Pimpinan Cabang Bulog Waikabubak , Chiko Aris yang di temui media ini diruang kerjanya tertanggal 29 Januari sekitar pukul 11: 26 wita kaitan beras pemerintah atau beras bulog yang terjual dipasar bebas dan menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat , Chiko dengan heran dan tegas menyampaikan bahwa berhubung adanya penjualan beras pemerintah dipasar bebas terutama dipasar waipangali lokasi obakomi oleh beberapa warga kios disampaikan bahwa memangnya saya sudah dikonfirmasi oleh Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Sumba Barat Daya dimana saya diminta untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan bersa bulog tersebut , ungkapnya
Ditambahkannya bahwa walau belum lama menjalankan tugas tetapi karena melihat ketersediaan beras SPHP kapasitasnya hanya 20200 ton dan sepertinya tidak memadai untuk pelayanan pada tiga wilayah kabupaten yakni pelayanan SPHP ke kabupaten Sumba Tengah , Kabupaten Sumba Barat dan da Sumba Barat Daya kisaran dijelaskan bahwa untuk tahun 2024 terkini saya ada rencana penambahan kuota atau pengadaan kuota beras SPHP hinggah 8.000 ton untuk sampai di bulan juni tetapi dalam kapasitas pengirimannya kami harus sesuaikan dari surabaya yang masuk digudang bulog.
Dan rencana kami ini karena untuk penyaluran bantuan pangan Januari hinggah juni kisaran 7000an lebih ton karena sisah dari beras tersebut akan melayani TNI-POLRI yang merupakan jata mereka setiap bulan dan jatah tersebut sudah merupakan kontrak dari pusat dan jatah bulan lanang mereka siap di abdate .
Dan terkait dengan beras SPHP menurutnya bahwa kita diberi jatah dari Badan Pangan Nasional untuk se-indonsesia itu dalam satu tahun 1,2juta ton yang tersebar di seluruh indonesia serta hasil rapat kemarin bahwa kami diberi plafon kurang lebih 20700 ton dalam satu tahun yang didalam perjalanannya kita hanya kejar stok agar dapat dirinci secarah bagus . Nah kaitan dengan berita yang teruplot dimana bahwa sumber beras tersebut yang terjual dipasar bebas saya langsung koordinasi dengan pimpinan bahwa wilayah pelayanan tersendiri di kabupaten Sumba Timur , loh kenapa RPKnya bisa menjual beras kemasan di wilayah saya ? Nah berarti saya yang digerogoti dan menjadi imbas akibat perbuatan orang lain sedang saya sendiri belum menjual apalagi stoknya belum ada serta sampai hari inipun saya belum dapat tahu RPK mana yang menjual beras yang sudah viral di medsos apalagi saya baru disini , pungkasnya .
Kemudian kaitan dengan RPK mitra bulog yang sempat disebut oleh kepala Bagian Ekonomi kabupaten Sumba Barat Daya bahwa terdapat tiga RPK mitra bulog , Chiko Aris sebagai Pimpinan Cabang Bulog waikabubak langsung mengambil berkas nama-nama RPK mitra bulog yang sudah membangun kerjasama dengan pemda sebanyak delapan orang untuk tahun 2024 yang sudah terupdate diantara RPK tersebut adalah :
1 . RPK Berkat Usaha
2 . RPK Tabah Kasih
3 . RPK Paga Lewu
4 . RPK Mutiara Sabana
5 . RPK Talenta Kasih
6 . RPK Sesi Milla
7 . RPK Tanggu Solo
8 . RPK Moneiro
Dan menurutnya bahwa akan meminta pemda Sumba Barat Daya dalam hal ini Krpala Bagian Ekonomi agar menetapkan Kios-kios mana yang mendapat rekomendasi dari pemda untuk memudahkan saat memantau dan mengontrolnya saat pengambilan dan penjualan , harapnya .
Juga kaitan RPK yang menjual beras bulog kepada para pengusaha kios dan mengatakan bahwa sumber dari bulog waikabubak dan bulog waingapu ya secarah regulasi bahwa tarif datanya sudah pengambilan sebelum saya ditugaskan disini . Kenapa saya jelaskan seperti ini karena data itu adalah data online dan pada saat RPK menyebar kekami atau sudah melakukan transaksi tahun ini secarah otomatis tentu tanggal penyetoran , jam berapa , berapa banyak yang didroping . Dan untuk tahun ini pelayan beras SPHP tidak pernah lebih dari 2 ton saat melakukan pengambilan perminggu . Dan seandainya data sudah menumpuk serta stok digunang RPK dengan kemasan 50 kilo gram bahwa " Bulog waikabubak tidak pernah mendistribusikan penjualan SPHP dengan kemasan 50 kilo tetapi kami bagi terdahulu menjadi kemasan kecil baru didistribusikan ke RPK . Dan seandainya data lapangan media bahwa disebutkan sumber dari bulog waikabubak ya RPKnya yang mana dan seandainya RPK itu menjual di atas Hed dan data ini yang kami pakai serta pihak RPK juga sudah mendatangani bahwa RPK siap menjual dengan aturan pemerintah bahwa batas penjualan harga tertinggi 11.500/kilo gram dan pihak RPK menjual diatas 11.500 bahwa untuk berikutnya kami akan blackliss kiosnya karena merupakan mitra bulog karena secarah otomatis RPK tersebut tidak mengikuti petunjuk dalam menjalankan program pemerintah serta dengan adanya program ini agar masyarakat kita dengan kenaikan harga beras lokal kita dapat membantu masyarakat dan ini keinginan kami bulog , tutunya mengakhirnya .......Eman Ledu .