Tambolaka.Suaraindonesia1Pada akhir tahun 2023 tepatnya pada bulan Desember 2023 pengadaan dan penyaluran BBM Subsidi maupun BBM Non Subsidi terutama jenis Pertalite pada seluruh titik SPBU di kabupaten Sumba Barat Daya tetap Stabil dan terjaga .
Namun sangat disayangkan bahwa penyaluran BBM jenis pertalite pada beberapa titik SPBU didaratan Sumba terlebih khusus di kabupaten SBD dikuasai oleh para masyarakat yang di Duga melakukan penimbun BBM .
Berdasarkan hasil investigasi lapangan awak media pada beberapa hari berturut-turut , bahwa yang paling disayangkan adalah BBM pertalite di tepi jalan yang harganya meroket hinggah menembus angkah Rp,25.000,00 , 40.000,00 untuk takaran satu botol Aquase Air Mineral , pada hal kuota dan harga pasok untuk setiap titik SPBU di wilayah kabupaten SBD tetap saja Stabil dan terjaga .
Kepala Bagian Ekonomi tingkat kabupaten Sumba Barat Daya, Ibu Misna yang dihubungi via WhatSapp tertanggal 21 Desember sekitar pukul 08:38 tentang beberapa konflik sosial kemasyarakatan di kabupaten Sumba Barat Daya berdasarkan data lapangan media seperti konflik sosial meroketnya harga BBM di bersubsidi maupun Non Subsidi
di tepi jalan terutama jenis pertalite dan juga tentang keluhan konflik sosial melonjaknya harga beras maupun temuan dugaan terjualnya beras pemerintah atau beras bulog di pasaran bebas serta tentang terbentuknya Tim pengawasan dari kabupaten untuk melakukan pengawasan terutama pengawasan pada beberapa titik SPBU .
Ibu Misnah sebagai kepala Bagian Ekonomi dalam tanggapannya menyampaikan bahwa kaitan langkahnya BBM menurutnya itu " tidak " .
Pasalnya berdasarkan hasil konfirmasi pada SPBU Waingapu pada dua minggu yang lalu disebutkan bahwa sudah melakukan konfirmasi di pertamina waingapu dan dua minggu yang lalu juga kami sudah menanyakan hal ini ke Kupang terkait dengan rekomendasi .
Dan menurut pertamina waingapu maupun pertamina di Kupang dalam penjelasannya bahwa BBM tidak langkah dan bahkan KUOTA kita semakin meningkat
dan malahan kami juga ada bersurat kepertamina khususnya di kementerian SPBU untuk penambahan Kuota dalam rangkah hari raya NATAL dan Tahun Baru jelasnya
Sehinggah sebenarnya bahwa BBM kita di SBD baik pertalite maupun pertamax dengan minyak tanah bahwa itu tidak langkah dan semuanya itu masih terjaga atau Stabil dan bahkan kami minta penambahan kuota dan ini yang pertama yang di catat kaitan BBM bersubsi di SBD
maupun Non Subsidi untuk tidak langkah , sehinggah kemarinnya ketika ada informasi dari masyarakat dirinya sudah melakukan konfirmasi kepihak SPBU dan SPBU juga tidak sangkah kalau banyak sekali masyarakat membludak di SPBU dan kalaupun di masyarakat mengatakan bahwa seolah-olah masyarakat takut BBM langkah termasuk saya sendiri mensinyalir jangan sampai ada penimbunan seperti itu sehinggah masyarakat mengatakan naik harga tetapi jelasnya di SPBU tetap Stabil dan hanya pada penjual eceran yang naik harga dan ini juga merupakan ketakutan bagi kami karena diluar experitasi kami dan mestinya BBM terjaga , toh masyarakat merasa panik PAING atau panik akhir TAHUN .
Serta informasi tersebut kami akan koordinasi dengan Tim kami yang walau tim kami sudah berakhir pada bulan nofember kemarin dan info ini kami sudah himbau di SPBU agar mereka juga turut mengawasi keamanan dan kenyamanan dari konsumen di SPBU serta kami akan sampaikan pada pimpinan kami seperti apa mengatasi persoalan ini , ucapnya .
Lanjut Point yang ketiga kaitan beras bulog , Ibu Misna menjelaskan bahwa sejak dua bulan yang lalu kami sudah turun dilapangan pada pedagang-pedagan bahwa kami mendapatkan informasi ada penjualan beras raskin di pasar bebas dan ternyata hoax , tetapi sebaliknya kami ketemu beras SPHP bulog Subsidi ada yang dijual dimasyarakat dan kami turunkan petugas dan melihat itu .
Saat itu menurutnya saya sempat koordinasi dengan bulog dan kami juga kontak orang bulog di gudang dan menurut pengakuan bulog bahwa sejak beberapa bulan sudah tidak ada tandas,(Liputan Eman & Tibo Suaraindonesia1).