Tambolaka, Suaraindonesia1 - Masyarakat Sumba barat daya alami kelangkaan BBM di SPBU, harga eceran tembus Rp 25-30 ribu per liter ( Sbd
Warga Kabupaten Sumba barat daya , Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kelangkaan BBM.
Hampir sepekan terakhir BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) susah didapat.
Tomas (31), salah seorang warga mengungkapkan, akses BBM yang sulit didapat membuat harga BBM eceran jadi melambung tinggi.
Bahkan BBM eceran dijual dengan harga Rp sampai Rp 25.000-30.per liter.
Belum lagi, lanjutnya, dua SPBU di Rada mata dan Keretana yang selama ini melayani warga berhenti beroperasi.
"di Antara dua SPBU yang beoperasi yakni SPBU Rada mata. Sementara dua SPBU lain seperti di Kodi , kami tidak tahu alasannya apa," ujar Tomas saat di temui Media (18/12/2023).
Tomas mengatakan, hampir setiap hari antrean panjang selalu terjadi di SPBU Rada Mata dan kere tana.
Hal ini memicu terjadinya kelangkaan BBM hingga Pada malam hari.
Ia berharap Pemda Sumba barat daya segera mengatasi persoalan BBM di wilayah itu.
Salah satunya dengan mengoptimalkan peran dua SPBU yang selama ini melayani masyarakat.
"Kuota BBM kita sudah bertambah, karena itu Pemda diharapakan bisa melibatkan semua pihak untuk mengatasi persoalan BBM. Apalagi ini bukan masalah baru," pintanya.
Hingga berita ini turun Mmdari Media belum berhasil Konfirmasi
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Sumba barat day.
"Ada masalah internal dalam manajemen perusahaan yang mengelola dua SPBU tersebut jadi untuk sementara dua SPBU itu masih masih langka," katanya.
Meski begitu, Tomas melanjutkan bahwa Pemda segarusnya menyiapkan regulasi dalam proses pelayanan BBM kepada konsumen.
Tomas Mengharapakan Pemda melibatkan pemilik Pom Mini atau atau Pertamini untuk menjual BBM.
Sehingga dengan antrean yang yang selama ini terjadi di Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) maupun SPBU akan teratasi.
"Langkah ini juga dalam upaya mengurangi spekulan yang melakukan penimbunan BBM, karena BBM dengan mudah dapat diperoleh di Pom Mini," katanya.
Tomas menyebutkan, sampai saat ini kurang adanya Pegasan dari Pemda sehingga masyarakat Mengalami Krisis BBM
Menurtnya dalam rangka Maghadapi Hari Raya Natal 25 Desember 2023 ini,Masyrakat SBD Kesulitan dalam Mengikuti Ibadah Natal Karena Mempengaruhi Harga BBM Melonjak ungkapnya,Liputan( Tibo Suaraindonesia1)