Boalemo - SuaraIndonesia1. Terkait beredarnya Sebuah Pernyataan pada Media Online dengan judul Miris! Gaji Perawat Kontrak Dipotong 65 Persen Malah Disuruh Berhenti Kalau Tidak Menerima yang terbit pada (31/10) https://porosnews.id/miris-gaji-perawat-kontrak-dipotong-65-persen-malah-disuruh-berhenti-kalau-tidak-menerima/, dalam isi berita tersebut menyatakan bahwa "Hal ini saya sudah komunikasikan dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur, namun tanggapannya kalau teman-teman saya perawat tidak menerima keputusan ini, maka berhenti jadi tenaga kontrak, dan ini yang sangat sayangkan.".
Roy Syawal selaku Orator yang tergabung dalam Pergerakan Parlemen Jalanan Serikat Inti Kawal Aspirasi rakyaT (SIKAT) Kabupaten Boalemo Sangat menyayangkan Kalimat - kalimat yang di lontarkan oleh Kadis Kesehatan dan Direktur RSTN, Sehingga hal tersebut justru menimbulkan polemik dikalangan Masyarakat, dan dikalangan Perawat pada Khususnya, sehingga dikhawatirkan dengan kalimat seperti itu justru membuat kinerja para Perawat yang saat ini bertugas.
Dengan adanya kejadian tersebut Roy Syawal memohon kiranya agar Kepala Dinas Kesehatan dan juga Direktur Rumah Sakit Tani dan Nelayan agar bisa menghargai para Tenaga Kontrak dan Tolong jangan Menzolimi mereka dengan kalimat - Kalimat yang tak semestinya disampaikan, karena jangan sampai justru akan menghilangkan semangat Kerja tenaga kontrak dalam memberikan pelayanan Kesehatan kepada para Masyarakat.
"Ibu - Ibu kadis dan Direktur yang terhormat, tolong hargai mereka para Tenaga Kontrak yang bekerja di tempat Ibu Kadis dan Ibu Direktur, Jangan pernah mendzolimi mereka dengan melontarkan kalimat - kalimat yang tak semestinya di sampaikan ke media. Ingat wahai pimpinan, Jabatan hanyalah sebuah amanah, kalian pun dahulu sama seperti mereka, Andai Ibu Kadis Kesehatan dan Ibu Direktur RSTN sudah tidak mampu lagi menjalankan amanah yang di berikan dan percayakan oleh Pemimpin di Daerah Boalemo Damai Bertasbih ini, maka saya meminta dengan hormat. Lebih baik Ibu Kadis Kesehatan dan Ibu Direktur RSTN mundur saja dari jabatan tersebut". Tegas Roy Syawal.
Ketika hal ini menjadi sebuah pembahasan dikalangan para aktivis, Roy Syawal segera menghubungi Pihak Rumah Sakit Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo dan menanyakan terkait Kalimat tersebut, Pihak RSTN menyampaikan bahwa Kalimat tersebut benar adanya, akan tetapi kalimat tersebut tidak disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan ataupun Direktur RSTN sebab masih berada diluar daerah.
Roy Syawal juga sangat menyayangkan lontaran kalimat yang tidak seharusnya disampaikan oleh Kepala Bidang Keperawatan kepada bawahannya atau tenaga kontrak, sehingga hal ini ditanggapi dengan serius, oleh karena itu kiranya Kepala Bidang tersebut diberikan Pembinaan oleh Direktur ataupun Kepala Dinas Kesehatan, atau Bupati Boalemo maupun Sekretaris Daerah sebagai Panglima Aparatur Sipil Negara.
Penulis : Ayimun Sunga