Palu, Suaraindonesia1. Menurut salah satu narasumber yang tidak ingin di sebutkan namanya, proyek pengadaan lampu Asmaul husna di desa Sidoan Barat, Kecamatan Sidoan, Kabupaten parigi Moutong yang diduga mangkrak menggunakan anggaran dana desa tahun 2023 tahap satu sebesar Rp. 198.000.000, namun sampai saat ini belum ada realisasi dari pengadaan lampu Asmul Husna itu.
Jika dilihat dari anggaran yang cukup fantastis tersebut, seharusnya lampu asmaul husna sudah terpajang di desa Sidoan Barat dan menjadikan desa yang indah di malam hari, namum impian masyarakat sampai dengan saat ini hanya menjadi mimpi di siang bolong.
menurut keterangan kepala desa Sidoan Barat Bpk. Ishak saat di konfirmasi oleh awak media Suaraindonesia1.com
" iya benar pak mengenai masalah pengadaan lampu asmaul husna yang belum terealisasi tersebut saya anggarkan menggunakan dana desa di tahun 2023 tahap satu yaitu sebesar Rp. 198.000.000. pengadaan lampu jalan ini kami percayakan saudari ibu Hesti yang melakukan pekerjaannya."
kepala desa pun menuturkan bahwa ia telah menanyakan kepada pihak kedua atas keterlambatan pengadaan lampu asmaul husna di desanya, "namun ibu Hesti cuman memberikan janji-janji mulai bulan April, Mei, Juni, sampai saat ini di janji akhir bulan Juli lagi pak. bahkan saya pernah melihat langsung kerangka lampu asmaul husna tersebut pak kurang dua buah lagi dan ibu hestipun menyampaikan ke saya bahwa itu untuk desa Sidoan barat, namun ternyata itu milik desa lain pak, makanya saya sempat kecewa dan marah ke ibu Hesti ini pak," ujar Pak Ishak.
KADES pun menambahkan padahal uang untuk anggaran tersebut saya telah berikan semuanya pada bulan Februari 2023, itupun ibu hesti mendesak saya karena ia ingin melakukan ibadah umroh dan iapun menjanjikan ke saya akan langsung memasangkan setelah pulang dari umroh, namun sampai dengan saat ini tidak ada realisasi. bahkan sampai saat ini pak di setiap saya mencoba menghubunginya via telepon tidak ada jawaban."
harapan saya selaku kepala desa semoga di bulan juli ini bisa di realisasikan oleh ibu Hesti selaku pihak yang melaksanakan pengadaan lampu asmaul husna tersebut.
Tanggapan dari Kontraktor (Ibu Hesti) setelah di konfirmasi awak media melalui chat whatshap dengan nomor +62 812-8328-xx72 " TDK ada yg perlu d bicarakan lampu semntra di kerja..kcuali TDK ada mungkin ? Ini pak Ifan dari inpectorat dari rumah barusan datang ba liat"
Menurut Zikra salah satu mahasiswa dan juga aktivis yang peduli akan pembangunan desa di Kab. Parigi Moutong. APH dan para pihak terkait yang berada di kabupaten parigi Moutong harus menindak lanjuti permasalahan ini, karena ini bukan anggaran sedikit jadi tolong berikan tanggapan khusus untuk permalasahan ini.
Silahkan periksa kepala desa dan juga kontraktor yang menjadi pelaksana pengadaan lampu asmaul husna di desa Sidoan barat. mana mau maju daerah kita jika masih ada oknum-oknum yang lebih mementingkan kepentingan pribadi," Pungkas bung Zikra kepada awak media suaraindonesia1.com