Kegiatan festival budaya religi Meeraji Hulondalo tingkat Kecamatan Paguat ini diikuti oleh perwakilan dari tiap desa/kelurahan.
Dikatakan bupati, meraji adalah unsur kebudayaan Gorontalo yang mengandung nilai sastra yang bernafaskan islam. Pembacaannya mengandung unsur seni berupa irama yang khas yang tidak semua orang mengusai dan mampu membacanya.
Masyarakat Gorontalo adalah masyarakat yang terkenal memegang teguh adat istiadat yang berlandaskan islam, keterkaitan antara adat, budaya dan agama. Bagi masyarakat Gorontalo sangatlah erat dalam tata prilaku dan kehidupan masyarakat secara luas.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-temurun dan hingga saat ini tetap terpelihara dan dilestarikan ditengah-tengah masyarakat.
Namun kata Saipul, fenomena yang kita rasakan dan jumpai ditengah-tengah masyarakat bahwa pembacaan meeraji ini semakin langka, yang tersisa hanyalah beberapa orang yang umumnya usianya sudah senja. Sementara kalangan muda banyak yang tidak lagi tertarik mempelajari seni membaca meeraji.
“Maka dengan dilaksanakannya festival meraji diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang berbakat dan bertalenta dalam hal penguasaan seni membaca meraji sebagai ragam sastra tradisional masyarakat Gorontalo sebagaimana telah menjadi harapan dan tujuan dari panitia penyelenggara,” ujar Saipul Mbuinga.
Menurut Saipul, sejarah terbentuknya Kabupaten Pohuwato baru kali ini ada ide dan gagasan oleh Pemerintah Kecamatan Paguat untuk melaksanakan festival meraji tersebut. dan ini sangat penting, sehingga kami memberikan apresiasi yang besar.
“Atas nama jajaran Pemerintah Daerah dan juga selaku pribadi sangat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas ide dan gagasan terkait pelaksanaan kegiatan meeraji tersebut,” imbuhnya.
Tahun depan kata Saipul, festival meeraji ini akan dilaksanakan di tingkat Kabupaten dengan hadiah umrah bagi yang memiliki juara 1, 2 dan 3.
Sebelumnya, Camat Paguat, Ikbal Mbuinga melaporkan bahwa festival budaya religi meeraji hulondalo oleh pemerintah kecamatan kerja sama Takmirul Masjid Baiturrahman Paguat dengan peserta utusan dari setiap desa/kelurahan yang mengutus minimal dua orang peserta dan maksimal 4 orang peserta.
Adapun yang sudah mendaftar saat ini sudah ada 15 orang peserta dengan pelaksanaan selama 4 hari, mulai dari 14 hingga 17 Februari 2023. Kegiatan diawali dengan pengukuhan dewan hakim oleh Camat Paguat, Ikbal Mbuinga.
Dalam kesempatan tersebut, selain Bupati Saipul Mbuinga, turut hadir Anggota DPRD Pohuwato, Otan Mamu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Sri Masri Sumuri, Ketua TP.PKK Pohuwato, Selvi Mbuinga Monoarfa. (Abd)
