Redaksi:Rahman.P
Jayapura-Ketua LSM WGAB Yerry Basri Mak SH sangat mengapresiasi sikap dan tindakan seorang Kepala Balai yang mau bertatap muka bersama LSM dan Wartawan sekaligus menjalin silaturahmi dan komunikasi,Bersama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena Zepnat Kambu, ST.,MT dan Aldis Sitompul, ST.,MT Kasatker PJN Wilayah IV (Jayawijaya), minggu 7 agustus 2022
Bagi Yerry, duduk dan makan semeja bersama Kepala Balai dan Kasatker adalah sesuatu yang langkah, tidak semua Pejabat dikalangan Kementrian Bina Marga Jalan Nasional dapat melakukannya.
Hal ini disampaikannya berdasarkan fakta selama kurang lebih Dua Belas Tahun ia membentuk LSM yang diberi nama WGAB, Wadah Generasi Anak Bangsa. Selama itu tidak pernah dijumpainya sosok Pemimpin Balai seperti Zepnat Kambu, sebab pada kenyataannya dirinya saja yang bisa berbesar hati dan welcome terhadap LSM dan juga para awak media.
” Saya mungkin khilaf kemarin, tetapi saya berbicara berpedoman pada Undang Undang No. 8 Tahun 1985, dimana LSM harus turut andil dan berperan aktif, berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan dengan melakukan monitoring, evaluasi dan analisis terhadap berbagai kegiatan pembangunan. Seperti yang kemarin jadi perhatian saya mengenai pekerjaan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena
Kami juga dari LSM sangat bangga melihat kebesaran hati seorang Kepala Balai, Bapak Zepnat Kambu, ST.MT, dan perhatiannya terhadap LSM dan juga para awak media, ini hal yang luar biasa bisa bertatap muka dengan beliau, dan pak Zepnat ini bisa menjadi teladan bagi para pejabat balai yang kerap tidak bersahabat,” ujar Yerry.
Pada kesempatan yang sama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena Zepnat Kambu, ST.MT,
menjelaskan singkat tentang lika liku dan tantangan yang selalu dihadapi ketika melakukan pekerjaan proyek didaerah pegunungan.
” Ada empat tantangan yang kami hadapi disana. Yang pertama, Geografis yang begitu sulit dan luar bisa. Kedua, faktor keamanan. Kita pasti sudah lihat dimana-mana. Ketiga, masalah hak hulayat dan yang Keempat adalah faktor lingkungan. Diruas arah Abema Kenyam itu kita melewati hutan konservasi, tapi semua hal sudah kami konfirmasi ke Pihak-pihak terkait di Balai Lingkungan Hidup, pokoknya sudah kami komunikasikan dan kami kordinasikan ke mereka,” kata Zepnat Kambu.
Dirinya juga mengatakan bahwa
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena adalah GARDA TERDEPAN yang mendedikasikan seluruh bhakti dan hidupnya demi kepentingan pelayanan, hingga nyawapun bisa dipertaruhkan.
” Seperti yang sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini, banyak pekerja kita yang dibantai, dibunuh secara keji. Tidak ada penghargaan bagi mereka, bahkan tidak ada yang menyampaikan rasa belasungkawa. Semua ngotot pekerjaan harus dipercepat, tetapi tidak di imbangi dengan dana yang cukup. Hanya nilainya yang kedengaran gede, tetapi tidak demikian. Ini juga faktor penghambat diantara banyaknya perencanaan harus terbengkalai akibat keuangan yang tidak mendukung,” cetusnya.
Zepnat juga berujar bahwa pihaknya tengah mempersiapkan diri menghadapi Pekerjaan-pekerjaan besar usai terbentuknya tiga Provinsi Papua, khususnya Provinsi Papua pegunungan.
Diantaranya; Fasilitas Perkantoran, Jembatan timbang, Pelabuhan lokbon dan tentu akan ada banyak penambahan jalan dan jembatan baru, mengingat sebagai Provinsi baru sarana infrastruktur jalan sangat menjadi perhatian serius pihak Balai Jalan dan Jembatan BPJN Wamena.
” Komitmen kami adalah menyiapkan jalan dan jembatan sebagai sarana penunjang segala kebutuhan masyarakat demi kelangsungan hidup mereka. Intinya kami bisa mewujudkan kepercayaan Negara dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi yang tiada putusnya menaruh perhatian kepada orang Papua,” tambahnya.
Orang nomor satu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena
ini juga berharap kepada LSM dan Media agar dapat mengambil bagian yakni, untuk melakukan peliputan Pekerjaan-pekerjaan proyek di wilayah kerjanya bila berkesempatan.
” Puji Tuhan kita bisa saling kenal, dan oleh Kuasa Darahnya yang Kudus kita masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus berbuat dan berbuah bagi banyak orang di Papua. Kerja yang dilandasi takut akan Tuhan, Setia, Jujur dan Dengar-dengaran, maka engkau akan melihat ‘TANDA HERAN YANG SATU KEPADA TANDA HERAN YANG LAIN’ kutipan Isaak Samuel Kijne.” Pungkas
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena (Rhm)