BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Kejati Didesak Usut Kerusakan Jembatan Fly over Pantoloan Palu Sulawesi Tengah


    Gambar : Jembatan FlyOver Pantoloan Palu Sulawesi Tengah 




suaraindonesia1.com  Palu Sulawesi Tengah-

Jembatan FlyOver pantoloan palu sulawesi tengah yang terhubung dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di duga di pekerjakan asal asalan oleh PT. Pacifik Nusa Indah, hal ini di sampaikan oleh tokoh masyarakat yang berdomisili di pantoloan Fandi Rahman  saat di wawancarai oleh awak media di pantoloan, rabu (4/05/2022)

Fandi Rahman Tokoh perduli Masyarakat Pantoloan meminta kejati sulteng usut pekerjaan jembatan flyover pantoloan palu dengan nilai anggaran 85 milyar, di duga ada kongkalingkong  antar pihak kontraktor dan dinas terkait.

Pekerjaan Proyek Jembatan Flayover  Diresmikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono , Jalan Layang (flyover) Pantoloan sepanjang 904 meter di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 27/5/2021 Silam

  Gambar:  Road Barrier beton yang Rusak dan oprit jembatan pada ujung pertemuan antara struktur perkerasan jalan terhadap ujung Kepala Jembatan Menurun dan diam diam mereka dari balai sudah aspal kembali 


Fandi Rahman selaku tokoh masyarakat juga sangat menyayangkan pekerjaan Flyover dengan nilai harga fantastik ini di duga di kerjakan asal asalan, karena sesui fakta di lapangan kata dia,
Segmental Retaining Wall (SRW) atau susunan blok beton yang di kombinasikan dengan geogrid  lapisan tanah sudah mulai menurun, dan sudah tidak padat akibatnya deformasi oprit jembatan pada ujung pertemuan antara struktur perkerasan jalan terhadap ujung Kepala Jembatan Menurun dan diam diam mereka dari balai sudah aspal kembali agar masyarakat tidak tau
Serta  road barrier beton sebenarnya  digunakan untuk jalan arteri atau jalan tol dipakai untuk pembatas jembatan akibatnya jembatan pengaman terpisah (retak)
seperti yang kita lihat sekarang ini, “ungkapnya

    Gambar : Segmental Retaining Wall (SRW) atau susunan blok beton yang di kombinasikan dengan geogrid  lapisan tanah sudah retak dan menurun akibatnya jadi sarang Biawak


Fandi  juga menambahkan, pembangunan Jembatan Flyover Pantoloan waktu proses pengerjaannya, jembatan layang pertama di Bumi Tadulako ini terbilang sangat singkat yakni hanya dikerjakan kurang dari enam bulan.

" memakan waktu selama 6 bulan. Terhitung sejak Juli 2019 sampai rampung Januari 2020 lalu, dengan total anggaran Rp 85 miliar oleh kontraktor PT Pasifik Nusa Indah, Dengan waktu yang sangat singkat sehingga membuat pekerjaan menjadi asal asalan.

     Gambar: jembatan FlyOver nampak dari samping


Flyover ini merupakan jalan layang pertama di Sulawesi Tengah tapi sayang nya pekerjaan yang di lakukan oleh pihak kontraktor tidak sesuai spek sehingga jembatan flyover sudah mulai turun di karenakan susunan blok tidak kokoh

"Jalan layang ini dibangun untuk mendukung kelancaran arus lalulintas Jalan Trans Sulawesi yang melintas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Kelurahan Pantoloan, “ucapnya

"Saya berharap agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah(Palu) bisa melakukan audit mengenai pekerjaan flyover karena anggaran dengan nilai 85 milyar di duga tidak sesuai dengan pekerjaan, sehingga hasilnya seperti yang kita lihat sekarang ini tegas Fandi (Red)

« PREV
NEXT »