Foto :Ketua Gerakan Merah Putih (GMP) Cornelius Yenu
Redaksi:Rahman.Permata
suaraindonesia1.com Manokwari- Keadilan buat orang asli Papua OAP sampai dengan saat ini masih saja di tindas para cukong cukong yang hanya memanfaatkan kepentingan pribadinya mereka sendiri hal ini disampaikan ketua Gerakan Merah putih GMP Irian Jaya Kornelius Yenu.
Terkait hal tersebut ketua gerakan merah putih GMB menyampaikan, kepada insan pers pada tanggal 21 mei 2022 di kediamannya,
Paket pekerjaan pembangunan Dermaga Apung Makbon tahap III tanggal pembuktian 20 Mei 2022 ada keganjalan hasil lelangnya sudah mencapai tiga kali evaluasi lelang kini dibatalkan ada apa,
Pemenang tender CV Cahaya Timur yang sudah menjadi kesepakatan pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah, kini dibatalkan karena jelas pembatalan harus ada alasan yang kuat, yang kami ketahui,
Lanjut, hasil tender yang tentunya bagian dari tim percepatan Pokja 12 Manokwari Papua barat tidak tanggung tanggung kami ucapkan bahwa diduga ada mafia proyek didalamnya, karena melihat bahwa kenerja tidak konsisten dan tidak ada transparansi.
"Kami dari pihak CV Cahaya Timur, merasa dirugikan karena diketahui pemenang tender tersebut dibatalkan tidak tau alasannya apa. Sebelum nya kami sudah melaksanakan kontrak kerjasama kesalah satu PT yang ada di Jakarta untuk pengadaan barang dan jasa.
Tujuan dengan ini kami orang asli Papua OAP khususnya para pengusaha harus di perdayakan sesuai amanat UU Otsus Papua dan Papua barat Tahun 2007.
merasa diinjak injak oleh para mafia yang sengaja melakukan keuntungan pribadinya mereka tidak tau bahwa perjanjian Otsus ini dapat mensejahterakan warga orang asli Papua, bukan ditindas dengan keserakahan yang menjadi bagian tujuan mereka.
Hasil yang kami ketahui dengan ketidak adilnya Pokja 12 Manokwari Papua barat, kami akan laporkan ke PJ Gubernur Papua barat Paulus Waterpauw, Bahwa mafia proyek ada didalam tim Pokja 12. Tutur Yeni kesalnya(Red)