BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Prioritas Kementerian PUPR, Melanjutkan Pembangunan Bendung Wanggar di Kabupaten Nabire.

 




Redaksi:Rahman.Permata

suaraindonesia1.com Jakarta- Sebagai langkah optimalisasi sumber daya air (SDA) di wilayah Papua dan Papua Barat, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melanjutkan pembangunan Bendung Wanggar di Kabupaten Nabire.

Proyek Bendung Wanggar sendiri telah dimulai pada 2019 silam dan sempat terhenti pada tahun 2021. Bendung Wanggar nantinya akan berperan untuk mengairi lahan pertanian seluas 3.200 hektare. Pembangunan bendung pun akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi guna menunjang produktivitas sentra pertanian.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menelaskan bahwa pembangunan yang dimulai sejak tahun 2019 meliputi pekerjaan pemancangan sheet pile, pembuatan cofferdam sepanjang 845 meter untuk tubuh bendung, serta pekerjaan lantai upround hulu dan pembuatan pilar jembatan inspeksi.



Selanjutnya pada tahun 2020, proyek Bendung Wanggar dilanjutkan dengan pekerjaan pemancangan sheet pile pada tapak dinding kanan dan dinding kiri, pemancangan tiang berdiameter 30 cm, serta pembuatan tapak dinding kanan dan kiri hulu bendung.

"Rencana pembangunan TA 2022 meliputi pekerjaan lantai hilir bendung, dinding kanan dan kiri hilir bendung, dinding kanan hulu bendung, dan pekerjaan mercu bendung dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp74,9 miliar," ujar Menteri Basuki di Jakarta, Selasa (5/4).

Sedangkan untuk TA 2023 nanti, Kementerian PUPR merencanakan proyek penyelesaian Bendung Wanggar yang antara lain meliputi cofferdam, dinding tegak kiri hulu dan dinding miring (sayap) bendung, sandtrap, jembatan inspeksi, serta tanggul penutup bendung.

Proyek Bendung Wanggar khusus TA 2023, lanjut Basuki, diperkirakan memakan anggaran hingga Rp251,51 miliar. Nantinya, pekerjaan pada TA 2023 juga termasuk proyek jaringan primer hingga bangunan irigasi hingga ke sadap pertama.

Terkait desain bangunan, Menteri Basuki menuturkan Bendung Wanggar akan bertipe bendung tetap dengan mercu bulat setinggi 2,5 meter. Nantinya, konstruksi Bendung Wanggar akan berupa beton bertulang dengan elevasi maksimal 44,24 meter.

"Bendung selebar 199 meter ini memiliki kapasitas intake kanan 4,68 m3/detik dan debit desain Q100 sebesar 2.582 m3/detik," kata Basuki.

Untuk diketahui, Wanggar merupakan salah satu distrik di Kabupaten Nabire dengan areal potensi pertanian yang belum tersentuh secara maksimal oleh sistem irigasi. Artinya, pemanfaatan lahan pertanian saat ini masih mengandalkan musim hujan.

"Lokasi Bendung Wanggar berjarak sekitar 42 km dari pusat Nabire dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit," tambah Menteri Basuki.

Lebih lanjut, Basuki Hadimuljono menegaskan prioritas pengelolaan sumber daya air di Papua menjadi prioritas Kementerian PUPR, khususnya untuk pembangunan jaringan irigasi dalam rangka memberikan dukungan terhadap pertanian di sana.

"Pulau Papua punya potensi air paling besar dari seluruh wilayah Indonesia karena curah hujannya yang paling tinggi," tandasnya.

« PREV
NEXT »