Jakarta, suaraindonesia1.com
Demo menuntut mundur seorang pejabat di BUMN digelar Barisan Merah Putih di Kantor Kementerian BUMN dan Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa siang (1/3/2022). Demonstrasi menuntut Menteri BUMN Erick Thohir memecat Komisaris BUMN PT. Mega Eltra, Emmanuel Ebenezer karena telah membela dan menjadi simpatisan pelaku terorisme Sektretaris Umum FPI Munarwan.
Polisi telah menetapkan Sekretaris Umum FPI Munarwan sebagai terdakwa setelah didukung dua alat bukti yang kuat dan sah, serta rekam perjalanan dan jejak digital, bukti-bukti yang menyeretnya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Namun di hari yang sama publik dikejutkan dengan pernyataan Emmanuel Ebenezer (Noel Joman) melalui video yang menjadi saksi meringankan bagi terdakwa, bahwa Munarman bukan teroris. Pernyataan itu memperlihatkan Emmanuel Ebenezer punya simpati terhadap terdakwa Munarwan, sementara Emmanuel sendiri merupakan seorang komisaris di BUMN.
Barisan Merah Putih juga menuntut komitmen Menteri BUMN Erick Thohir untuk membersihkan BUMN dari mereka yang terpapar intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Selanjutnya, pendemo meminta Presiden Joko Widodo menuntut para menterinya dan jajaran lainnya untuk ikut membasmi intoleransi, radikalisme dan terorisme di negeri ini.
Koordinator lapangan (Korlap) Barisan Merah Putih, Marlin Bato, mengatakan sangat merasa heran ada komisarin BUMN yang memiliki simpatisan sangat tinggi terhadap pelaku radikalisme dan terorisme. Apa jadinya negeri ini, kalau para simpatisan itu diberi kepercayaan sangat tinggi dalam memimpin badan usaha negara. Ibaratada duri dalam daging.
Menurut Marlin, UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Negara sesuai surat edaran Kementerian BUMN Nomor SE-15/MBU/102021 secara tegas melarang seorang pejabat negara menjadi simpatisan, anggota, memberikan dukungan langsung maupun tidak langsung yang mengarah kepada terorisme.
Terorisme dan radikalime telah menjadi duri dalam daging negeri ini. Terorisme selalu mencari celah untuk masuk dan berkembangbiak, bukan saja pada diri aktivis teroris di kalangan generasi muda yang masih labil, namun terorisme itu terus berkamuflase dalam pelbagai bentuk dan menyusup masuk dalam organisasi-organisasi strateris, termasuk organisasi berorientasi agama dan politik.
Demo yang digelar hari ini memperlihatkan kepekaan masyarakat untuk menolak paham radikalisme, intoleransi dan bentuk kekerasan terorisme yang semu. Di bawah rintik hujan, para pendemo terus menyuarakan tuntutannya sekaligus mengajak masyarakat dan pemerintah kritis terhadap pelbagai bentuk penyusupan kelompok radikal dan simpatisan terorisme, yang terjadi pada saat ini. Mereka juga makin menyusup ke lembaga strategis negara dan kalangan muda yang rentan diprovokasi dengan ideologi semu.
Reporter, SI 01