Keerom-suaraindonesia1.com
Pos KM 76 Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di kampung Ukswar, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Sabtu (29/01/2022).
Danpos KM 76 Satgas Pamtas Yonif 711/Rks Letda Inf Ubaid mengatakan melaksanakan tugas pokok mengamankan wilayah perbatasan dan melaksanakan tugas pokok fungsi teritorial, salah satunya melayani kebutuhan kesehatan warga Papua di daerah perbatasan kampung Ukswar.
"Pemberian layanan kesehatan Satgas TNI sangat dibutuhkan warga binaan di kampung-kampung yang berada di wilayah perbatasan," ungkap Danpos.
Danpos KM 76 Satgas Pamtas Yonif 711/Rks mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan dengan mendatangi rumah-rumah warga untuk mengetahui kondisi kesehatan warga.
"Kegiatan pelayanan kesehatan keliling tidak hanya dilaksanakan di pos kami dari TNI, melainkan seluruh Pos Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks jajaran Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura juga melaksanakan kegiatan yang sama terutama Pos yang ada masyarakatnya. Kondisi kesehatan masyarakat merupakan salah satu prioritas utama Satgas Pamtas Yonif 711/Rks, maka dari itu pelayanan dengan mengunjungi kampung binaan merupakan kegiatan yang wajib dan rutin dilaksanakan," ucap Danpos.
"Oleh karena itu, prajurit yang berperan sebagai tenaga kesehatan yang ada di jajaran Pos Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks merupakan unsur utama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," tambahnya.
Kehadiran Satgas Pamtas Yonif 711/Rks telah memberikan arti dalam membantu menangani kesulitan dan meringankan beban masyarakat, mempererat silaturahim antara anggota Pos TNI dengan warga binaan diwilayah penugasan.
Sementara itu, Tokoh adat bapak Mampfret Simongkir (43) dan warga binaan yang di obati Ibu Ros (40) mengapresiasi kegiatan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks.
"Saya selaku mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih untuk Komandan TNI dan anak-anak Pos, khususnya Pos KM 76 sudah kerja banyak untuk membantu, melayani masyarakat yang sakit," ujar bapak Mampfret Simongkir. (Pen Yonif 711/Rks)
