Suaraindonesia1, Pohuwato - Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh PT. Indomarco Prismatama dengan adanya dugaan pemalsuan dokumen perizinan dan tindakam yang tidak menghargai pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan Saipul Mbuinga, setelah melaporkan adanya dugaan pemalsuan dokumen perizinan yang dilakukan oleh PT. Indomarco Prismatama ke Polres Pohuwato, Selasa (30/11/2021).
Kepada Suaraindonesia1 (Jaringan Ikatan Jurnalis Gorontalo Barat), Saipul mengatakan bahwa dirinya yang didampingi pengacara telah mendatangi Polres Pohuwato guna melaporkan keberatan atas tindakan yang diambil oleh PT. Indomarco Prismatama.
"Pemda sudah menyampaikan keberatan dan pelaporan terhadap dokumen perizinan yang dipalsukan, saya juga langsung didampingi oleh pengacara Pemda tadi pagi dimana setelah saya cek di kehumasan tidak ada surat permohonan itu," kata Saipul.
Lanjut Saipul, bahwa masuknya gerai Indomaret di Bumi Panua terkesan brutal dan tidak menghargai pemerintah yang ada di daerah tersebut.
"Ditengah polemik menyangkut kehadiran Indomaret yang masuk secara brutal di Kabupaten Pohuwato, tidak sama sekali menghargai proses yang ada dan berjalan. Mereka datang saya katakan hargai proses, bagi saya ini berjalan pelan tapi pasti kemungkinan besar lebih banyak responden yang saya pantau lewat media sosial tentang keberadaan Indomaret, sehingga saya mohonkan agar pihak Indomaret bersabar," jelasnya.
"Yang mereka lakukan ini sudah menyangkut ketersinggungan secara besar, dimana tanpa terkecuali sebagian dari anggota DPRD yang menuntut sikap tegas dari pemerintah daerah. Karena jangan sampai akan ada persepsi liar yang menilai, bahwa ketika saya tidak mengambil sikap tegas ini ada apa? dalam tanda kutip saya harus jujur," sambung politisi Gerindra itu.
Bahkan, Bupati Saipul meminta pembangunan Indomaret di Pohuwato diberhentikan, karena terkesan amburadul dan tidak taat kepada aturan yang dibuat oleh pemerintah.
"Ada dua yang saya sampaikan kepada pak Kapolres (Joko Sulistiono_red), segera ini diproses dan untuk bangunan silahkan distop dulu. Dan kalau tidak ada yang berani untuk mengambil sikap atau memberhentikan proses pembangunan, maka saya sendiri yang akan memberhentikan pembangunan (Indomaret_red) tersebut," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Ka Epo itu, selanjutnya menuturkan bahwa saat ini masuknya gerai Indomaret di Pohuwato benar-benar telah mencoreng nama baik pemerintah yang terindikasi memperjualbelikan kepentingan sesat.
"Cuma persoalan ketegasan dan sikap saat ini saya jadi berfikir yang ada di daerah membuat harkat dan martabat daerah itu hilang begitu saja. Ini sama saja mereka memperjualbelikan kepentingan sesat, mereka pertama kali masuk saya bilang bahwa daerah kami itu adalah daerah yang cepat tumbuh dan cepat berkembang. Dan kami tidak alergi terhadap masuknya investasi, akan tetapi semua harus melalui norma-norma atau hal-hal yang bersifat normatif untuk pengurusan perizinan, tapi bukan dengan cara yang seperti ini brutal namanya," tandas Saipul.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pohuwato Idris Kadji menjelaskan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah atau pun upaya hukum yang ditempuh oleh Bupati Pohuwato, terkait masuknya Indomaret secara brutal di Bumi Panua.
"Kami setuju dengan apa yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini, karena menurut kami pemerintahan ini memang sudah sangat dilecehkan oleh pihak Indomaret. Kami DPRD setuju pemerintah daerah mengambil langkah tersebut," pungkasnya.
(Red)