Papua - Suaraindonesia1, Hari kedua perhelatan PON XX Papua di cabor Taekwondo yang bertanding di gedung Politeknik Penerbangan Papua berlangsung sangat menarik dan banyak kejutan.
Selain Jawa Barat yang mendominasi di Nomor Poomsae, beberapa daerah luar Jawa ternyata juga mampu menembus persaingan dan sukses berbagi medali.
Dalam pertandingan yang digelar Minggu (3/10), Jawa Barat unggul di nomor Poomsae Individu Putri, beregu Putra, beregu Putri dan di nomor Kyorugi putri U – 47 Kg. Dinomor Individual putri, peraih Emas Asian Games 2018, Defia Rosmaniar masih belum bisa tertandigi lawan-lawannya.
Defia sukses mengalahkan dua rekan atlet pelatnas taekwondo Indonesia asal Jawa Tengah, Mutiara Habiba dan Ruhil asal Kalimantan Timur dengan nilai tertinggi, 8,18. Yang mengejutkan dinomor ini, atlet asal tuan rumah Papua, Elfira juga sukses menembus persaingan ketat atlet poomsae tersebut dengan meraih medali perunggu.
Sementara itu, kejutan juga terjadi di nomor inividual putra. Atlet asal Sulawesi Tengah Abdul Rahman Darwin K. Latjanda diluar dugaan sukses mengalahkan dua atlet pelatnas asal Jawa Barat dan Bali.
Abdul Rahman meraih emas dengan skor 79,999, sementara perak harus puas diraih Muhammad Alfi Kusuma dengan skor 78,666 dan perunggu direbut Muhammad Abdurahman Wahyu dengan skor 76,333.
Dinomor beregu Putri, atlet Jawa Barat Defia Rosmaniar, Kevita Deliza, Rachmania Gunawan Putri berhasil merebut emas dengan skor tertinggi 8,13. Diikuti Jawa Tengah yakni Mutiara Habiba, Talitha Laliba, Besta Noviana yang merebut medali perak dengan skor 7, 965.
Adapun perunggu diraih atlet asal DIY Yogyakarta Elisabeth Sherly, Immnuella Anindita, Anisa Nuroktaviana dengan skor 7, 76 dan atlet asal Jawa Timur Rizki Nur Fadilah, Siti Aisyah, Aprila Dwi Rahayu dengan skor 7,755.
Dinomor beregu putra, atlet asal Jawa Barat yang terdiri dari M. Alfi Kusuma, M. Rizal, dan M. Syarif Hidyatullah sukses merebut emas dengan skor nilai akhir 8.00, diikuti atlet asal Sulawesi Tengah yakni J. Angtolis, Abdul rahman Darwin, Rafik Fitriah yang merebut perak. Sementara perunggu diraih oleh Atlet asal Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Atlet Jawa Tengah terdiri dari M. Hafidzh Fachrur Rhozy, Anggara Wahyu Ramdhan, Felix Danar Praditya. Atlet asal Kaltim terdiri dari Gabriel Simorangkir, Rastra Jabadiou Kutai, dan Ridwan Prayitno.
Dinomor Kyorugi U – 57 putri, atlet Jawa Barat Aqila Aulia Ramadhan sukses merebut emas. Difinal Aqila mengalahkan atlet asal Jawa Tengah Nabila Amalia Ummu Aiman melalui pertarungan sengit yang berakhir dengan skor 20 – 14. Sejak awal, Aqila yang merupakan atlet pelatnas taekwondo Indonesia itu mendominasi jalannya pertandingan.
Walaupun mendapat tekanan keras, namun Aqila tetap konsisten menjaga performanya hingga berhasil mempertahankan jarak point kemenangan. Dinomor ini perunggu di raih atlet asal Bali Putu Desya Srinadi Putri dan atlet asal Kaltim, Eka Safitri.
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTi), Letjen TNI (purn) Thamrin Marzuki ketika dimintai komentarnya terkait hasil pertandingan cabor taekwondo hari kedua ini mengatakan, dirinya cukup puas. Karena selain Jabar, atlet dari daerah lain, utamanya dari luar Jawa, seperti Sulawesi Tengah dan Papua, yang selama ini tidak pernah mampu menembus persaingan dinomor poomsae ternyata mereka berhasil merebut medali emas.
“Ini membuktikan bahwa pembinaan dan pengembangan prestasi atlet didaerah berjalan sangat baik. Sehingga persaingan terlihat makin lebih merata,” ujar Thamrin.
Sampai hari kedua klasmen perolehan medali, untuk sementara Jawa Barat berhasil menggeser DKI Jakarta dengan 4 emas, 2 perak dan 2 perunggu. DKI menempati peringkat kedua dengan 3 emas, 2 perunggu, Sementara Jawa Tengah berada di posisi ketiga dengan 2 emas, 3 perak dan 3 perunggu.
Sulawesi Tengah Sukses berada diposisi keempat dengan raihan 1 emas dan 1 perak diikuti Bali dengan 2 perak dan 2 medali perunggu. (Red)