BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Kapolda Sulteng Ungkap Pelarian DPO MIT Susah Di Kejar Karena Dibantu Banyak Simpatisan




 

Pewarta:01

Palu-suaraindonesia1.com


Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Abd Rakhman Baso mengungkap susahnya pengejaran anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di pegunungan yang menghubungkan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Sigi dan Kota Palu. Anggota MIT banyak dibantu simpatisan.



"Masalah utama yang paling mendasar adalah bagaimana caranya agar simpatisan tidak mendukung gerakan MIT. Jadi kalau mau cepat, harus tidak ada simpatisan. Jika ditanya kapan target perburuan selesai, jawabannya kalau bisa hari ini, ya hari ini," ujar Baso saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (16/8/2021).


Upaya maksimal untuk menghentikan langkah dari simpatisan yang berada di Poso dan sekitarnya sudah dilakukan oleh Satgas Madago Raya maupun Satgas sebelumnya. Namun, simpatisan yang mendukung gerakan MIT tetap ada, sehingga perburuan tidak selesai.


"Dari Satgas sebelumnya seperti Tinombala, Madago Raya itu sudah dilakukan dalam upaya penegakan hukum untuk menangani warga, dalam keterlibatan simpatisan. Namun simpatisan yang mendukung MIT tetap ada, jadi perburuan ini tidak akan selesai. Kalau mau cepat, simpatisan harus dihentikan," katanya.


Menurutnya, aparat gabungan yang terlibat dalam Satgas Madago Raya tidak bisa menyelesaikan aksi terorisme di Poso tanpa adanya keterlibatan semua pihak termasuk warga hingga pemerintah. Dengan tujuan menghentikan warga sipil yang bersimpatisan dalam memberikan dukungan gerakan MIT.


Sebelumnya, identitas dan foto keenam wajah terbaru dari DPO MIT Poso tersebut, kembali disebar melalui baliho. Yang mana keenam DPO MIT adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, Askar alias Jaid alias pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.


Sumber: detikNews

« PREV
NEXT »