Jawa tengah, suaraindonesia1.com
Kaos oblong kerap tidak menjadi pilihan orang-orang yang memiliki jabatan dalam beraktivitas menyapa masyarakat. Mungkin kaos itu dianggap sulit menampilkan wibawa. Sehingga pilihan mengenakan kaos oblong teramat berisiko. Lebih-lebih sering dianggap tidak sopan. Tidak heran, kita jarang mendapat seorang pejabat akrab dengan kaos oblongnya. Terkecuali jika telunjuk kita arahkan kepada sosok Ganjar Pranowo.
Pakaian non formal itu kerap menempel di tubuhnya. Di setiap aktivitasnya di luar acara resmi kedinasan atau instansi, ia kerap tampil gayeng dengan kaos oblongnya.
Di mata Ganjar, kaos itu tak semata perkakas untuk menutupi tubuh. Namun kaos bisa berfungsi lebih dari itu, semisal sebagai medium menyampaikan pesan.
Di tengah pandemi corona seperti ini, banyak pesan-pesan jaga diri yang disampaikan melalui poster atau media lainnya. Namun, Ganjar sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah menggunakan bagian dada kaosnya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Sesekali kita bisa baca pesan itu berbunyi ”Ora salaman tetap seduluran”, ”Nyedak Keplak”, ”No Mudik No Cry”, dan pesan-pesan yang lainnya.
Di ruang selebar dada orang dewasa itu, pesan terkait protokol kesehatan disampaikan secara padat dan jelas. Pesan itu bisa berkeliling menghampiri orang-orang dari beragam kalangan dan alamat. Di taraf itu, pesan di kaos jauh lebih menarik ketimbang memasangnya di Tiang tiang iklan di pinggir jalan .
Setiap pemimpin berkewajiban menyampaikan pesan mujarab kepada masyarakatnya. Tapi tidak semua pemimpin bisa menyampaikan pesan secara menarik dan menohok. Seringkali isi pesan disampaikan secara formal dengan kemasan yang klise. Dan di tengah kondisi masyarakat dilanda pandemi corona, seorang pemimpin diharuskan memiliki cara kreatif agar pesan yang disampaikan bisa langsung mengena di hati publik.
Ganjar dengan kaos oblongnya bisa menampilkan diri sebagai pemimpin yang tidak monoton dalam menyampaikan pesan. Setiap pesan yang tertulis di kaos oblongnya mudah melekat di ingatan. Di raga Ganjar, kaos tidak sekadar kaos. Ia juga medium yang efektif menyampaikan pesan yang menohok.
Sumber: Humas Jateng ( Jerry patty )