SuaraIndonesia1,Balikpapan,Kaltim - Pasca Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan instruksi penerapan isolasi terpusat (Isoter), pasien covid-19 diharapkan tidak bersikeras untuk isolasi mandiri (isoman).
Namun, tidak menutup kemungkinan sebagian pasien akan menolak jika dijemput untuk dibawa ke lokasi isoter. Hal ini turut disoroti Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak.
"Kita berusaha ya, secara baik-baik pasti. Kita ngomong dengan tahap persuasif, terutama mereka yang menurut penilaian tim, itu tidak layak tempatnya untuk isoman dan sudah bergejala," jelas Herry.
Termasuk jika ada ditemukan konfirmasi positif melalui upaya tracing, dan tempatnya tidak memenuhi ketentuan untuk menjalani isoman, maka terpaksa dijemput. "Kita akan bekerjasama dengan Pemerintah Kota untuk menjemput dan membawa ke lokasi isoter. Tempat isolasi terpusat yang dibuat oleh pemerintah," sambungnya.
Terlebih bagi para tetangga yang resah dan tidak paham kemana harus melapor, ujar Herry, bisa dengan menghubungi layanan quick response 110. Termasuk juga bagi anggota keluarga yang mengamuk lantaran menolak untuk menjalani pemakaman sesuai prokes, dapat mengandalkan 110.
"Nah, itu biasanya juga kita bantu. Menjelaskan setidak-tidaknya bahwa memang harus seperti itu prosedurnya," terang Herry.
Ia pun menekankan bahwa dalam persoalan demikian, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin. Sekalipun tak membantu, paling tidak dapat menenangkan.
"Kita maksimal lah berusaha sebaik mungkin, komunikasi dengan masyarakat juga kita upayakan nyaman. Supaya masyarakatnya juga menerima," tutup Herry. (spr)*
