WEWEWA Selatan, SuaraIndonesia1.Com
Pada hari Jumat 29/2021 dalam pantauan media suaraIndonesia online di beberapa desa wilayah kecamatan WEWEWA Selatan tepat di desa buru kaghu,terdapat tumpukan di Samping kantor desa buru kaghu ,Kecamatan WEWEWA Selatan
Ketika media ini melihat tumpukan perpipaan merek hdpe, dari media ini mendatangi Adolof parengu,Selaku Kepala Desa Buru kaghu, tujuan untuk konfirmasi menurut pengakuan kades buru kaghu ,perpipaan milik Pamsimas anggaran 350 juta untuk tahun anggaran 2019 kata kades
Lanjut kades Buru kaghu sebagai dukungan saya selaku kepala desa juga turut Menyuntikan dana Desa sebesa 150 juta entah kenapa damapai saat ini dari petugas belum juga gelarkan pekerjaan ya saya tidak tahu jelas Adolof parengu ketika Duduk di Atas kursi plastik sambil Menaikan kakinya di atas kursi plastik pada saat berbincang dengan Media ini.
Ketika media ini melakukan Wawancara ke beberapa tempat,Warga menjelaskan Adanya proyek perpipaan yang tertumpuk itu atas unsur kesengajaan Adolf parengu,Jangan percaya itu kades Parengu sengaja melemparkan tanggungung jawab ke Pihak petugas Pamsimas kata warga.
dalam penjelasaan warga desa Buru kaghu Tujuann program Pamsimas adalah untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin pedesaan khususnya masyarakat didesa tertinggal dan masyrakat pinggiran desa Sehat melalui tata kelola yang baik ( good Corporate Governance ) dalam mewujudkan pelayanan prima kepada pelanggan.
Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini berstatus Otonomi dan Non Formal.
Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini berazaskan kebersamaan dan kesetiakawanan.
Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
MISI
Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini berperan :
Mewujudkan tercapainya tujuan Bantuan Hibah desa Kegiatan Pamsimas tahun anggaran 2019 kepada warga desa Buru kaghu,kecamatan weweww selatan kabupaten Sumba barat daya,
yaitu melalui pengelolaan pemeliharaan dan perbaikan sarana air bersih agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.
Dengan tersedianya air bersih sampai ke pemukiman, dan adanya dana perbaikan sarana yang belum digunakan dapat mendorong daya produksi dan menumbuhkan usaha baru dalam rangka meningkatkan daya produksi masyarakat desa itu terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Air Bersih.
Sebagai lembaga pemberdayaan yang merupakan wahana kesatuan sosial dan menjembatani kesenjangan sosial ekonomi masyarakat pedesaan.
Sebagai mitra lembaga Swadaya Masyarakat ( atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pemerintah dan upaya pelayanan masyarakat berpenghasilan rendah melalui pelayanan air bersih.
Badan Pengelola Sarana Air Bersih ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan kesehatan, cakupan air minum,taraf hidup sosial dan ekonomi para anggotanya, yaitu dengan :
Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tata laksana mengenai pemanfaatan dan pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi, kegiatan ekonomi sebagai bagian dari pemanfaatan saldo dana per bulan sarana air bersih yang belum dimanfaatkan dan air, serta kegiatan lainya yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Mengembangkan sikap produktif diantara para anggota Keluarag agar lebih sadar diri dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
Membina pengembangan usaha pemanfaatan air bersih yang telah ada.
Untuk mencapai tujuan yaitu peningkatan kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah, lembaga ini menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :
Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air bersih menjadi tanggung jawab bersama.
Menanam pohon untuk penghijauan disekitar sumber air/mata air.
Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat Menertibkan sambungan rumah dan sambungan kran umum dan perluasan sambungan terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Menghitung harga pokok air yang diproduksi dan yang dapat dijual kepada masyarakat dengan memperhitungkan kehilangan air.
Harga pokok air dihitung dengan membagi rencana biaya pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi serta biaya Badan Pengelola air termasuk pemeliharaan kecil dengan jumlah produksi air atau jumlah air yang dapat di jual kepada masyarakat.
Melaksanakan pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana air bersih dan biaya pengelolaan Badan Pengelola Sarana Air bersih secara efisien (berdaya guna), efektif (berhasil guna), ekonomis (biaya relative murah) agar harga air yang disalurkan kepada masyarakat tidak memberatkan bagi masyarakat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Dengan mengelola aktiva tetap bantuan Pamsimas berupa sarana air bersih secara efisien, efektif, dan ekonomis diharapkan terdapat sisa dana khusu semuanya sia-sia ungkap Warga dengan kecewa,(Liputan Tibo SuraIndonesia).
