SuaraIndonesia1,Kubar,Kaltim - Menindaklanjuti instruksi Bupati Kutai Barat Nomor 58 tahun 2021. Mengenal optimalisasi Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat Kecamatan dan Kampung.
Seluruh Kampung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, kini mulai menjalankan beberapa poin dalam instruksi tersebut. Salah satunya, Kampung Jambuk Makmur, Kecamatan Bongan, yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Untuk posko Covid-19 sudah didirikan, kemudian sosialisasi protokol kesehatan pun masih terus dilaksanakan. “Dengan adanya instruksi ini, maka kegiatan tersebut akan semakin ditingkatkan lagi,” kata Petinggi Kampung Jambuk Makmur, Yandi, saat dihubungi awak media pada Minggu (11/7/2021).
Dijelaskan Yandi, posko tersebut sebenarnya sudah sejak lama didirikan sesuai dengan pagu anggaran Dana Desa (DD). Didalam DD tersebut memang dialokasikan 8 persen untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 di setiap kampung.
Kalau untuk posko, sudah dari Maret 2021. “Hanya saja untuk koordinasi yang diharapkan pak Wakil Bupati kemarin memang belum optimal. Oleh karenanya hal ini akan kami tingkatkan lagi,” jelasnya.
Sementara itu, untuk poin pemeriksaan swab antigen secara acak yang diberlakukan kepada pelaku perjalanan lintas kabupaten. Namun saat ini, Kampung Jambuk Makmur belum bisa melakukannya karena keterbatasan anggaran.
Pihaknya juga akan kembali dikoordinasikan kepada Puskesmas dan Pihak Kecamatan, apakah akan dilaksanakan di Kampung Jambuk Makmur atau di lokasi lain. Karena Kecamatan Bongan adalah pintu masuk kawasan ibu kota Kabupaten.
Masih dikoordinasikan dulu, yang pastinya dari aparat kampung akan melakukan pendataan bagi setiap pendatang yang masuk, khususnya yang berada di penginapan. “Karena Kecamatan Bongan sendiri merupakan tempat persinggahan pelaku perjalanan,” ujarnya.
Sedangkan untuk poin memberikan informasi vaksinasi, apparat kampung pun siap mendukung penuh. Apalagi dengan antusias warga yang memang sangat besar mengenai vaksinasi ini. Untuk vaksinasi, warga kampung memang sangat mengharapkan bisa terlaksana.
Saat ini baru sekitar 25 persen saja yang sudah di vaksinasi.
Dan sisanya memang sampai sekarang terus bertanya kapan bisa mendapatkan vaksinasi.
“Jadi tinggal menunggu vaksin saja dari kabupaten,” ujarnya. (bbm)*