BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

“Perintah Tegas Jokowi Terkait PPKM Darurat”





Jakarta, suaraindonesia1.com 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan sejumlah hal kepada jajarannya dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM Darurat yang digelar Sabtu (17/7). Utamanya, Jokowi mendorong penegakkan PPKM Darurat dan pemenuhan sumber daya.


Dalam pengantarnya, Jokowi menyinggung sikap aparat dalam penegakkan PPKM Darurat. Ia meminta aparat tidak bersikap keras dan kasar sehingga membuat situasi penanganan pandemi covid-19 semakin panas.


"Kemudian, hati-hati dalam menurunkan mobility index mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, terhadap pedagang, PKL, toko. Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri, kepala daerah agar jangan keras dan kasar,”Kata Jokowi

Ia meminta penegakkan PPKM Darurat dilakukan dengan cara-cara yang baik, misalnya dengan memberikan ajakan sambil membantu masyarakat. Ia menilai cara tersebut akan lebih efektif diterima masyarakat.


Kemudian Jokowi memerintahkan Kementerian Kesehatan mempercepat vaksinasi covid-19 bagi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. Ia mengatakan capaian vaksinasi di daerah tersebut masih rendah, yakni Jawa Barat 12 persen, Jawa Tengah 14 persen dan Banten 14 persen.


"Provinsi mana yang harus kita fokuskan? Menurut saya tiga yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten," tuturnya.


Jokowi juga mematok target agar DKI Jakarta dan Bali segera mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) pada Agustus atau paling lambat September. Saat ini capaian vaksinasi di DKI mencapai 72 persen dan Bali 81 persen.


Untuk penanganan pasien covid-19, Jokowi meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran untuk menyediakan 2 juta paket obat gratis. Menurutnya, obat gratis ini sangat dibutuhkan penderita dengan gejalanringan dan orang tanpa gejala (OTG).


Ia menjabarkan satu paket obat dan vitamin untuk covid-19 bisa dibanderol dengan harga Rp63 ribu. Jika dibutuhkan 2 juta paket obat, artinya anggaran tersebut bisa mencapai Rp126 miliar.


"Kan bukan anggaran yang gede tapi rakyat merasa tenang karena memiliki barangnya karena sekarang ini banyak ke apotek, ke Pasar Pramuka barang enggak ada," ujarnya.


Kemudian, Jokowi juga meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantu memenuhi pasokan oksigen medis yang kebutuhannya tengah melonjak. Ia mengatakan pasokan oksigen untuk medis bisa dikeluarkan Krakatau Steel atau Petrokimia.


Jokowi mengaku telah meninjau pabrik PT Aneka Industri terkait ketersediaan oksigen medis. Ia mengatakan mendapat banyak informasi bahwa banyak pabrik bisa menambah kapasitas oksigen medis. karena apapun kita harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi," katanya.



Report, Ramadani Rahman

« PREV
NEXT »