SuaraIndonesia1,Penajam,Kaltim - Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai mengabaikan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemik Covid-19. Kasus warga terpapar virus terus meningkat di mana hari ini dilaporkan adanya tambahan puluhan pasien positif baru.
“Masyarakat kita mulai abai terhadap prokes terbukti jumlah pasien positif terus bertambah, bahkan hari ini masih ada kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baru,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten PPU Dr Jansje Grace Makisurat kepada awak media, Senin (12/7/2021).
Dibeberkannya, hari ini PPU mendapatkan tambahan 46 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dan Sembilan kasus terkonfirmasi Covid-19 selesai isolasi atau sembuh. Sementara itu, juga ada positif yang meninggal dunia tapi datanya baru masuk besok.
“Dengan bertambahnya pasien terkonfirmasi positif tersebut, maka per hari ini jumlah kasus konfirmasi PPU secara akumulasi mencapai 1.771 kasus dengan perincian 297 kasus pasien masih berstatus positif dimana 260 pasien diantaranya melaksanakan isolasi mandiri (isoman) dan 37 pasien dirawat di rumah sakit. Sedangkan pasien positif sembuh atau selesai isolasi capai 1.404 orang dan positif meninggal ada 70 kasus,” ujarnya.
Adapun pasien positif meninggal hari ini, terangnya, untuk kodenya masih belum diketahui karena datanya baru dimasukkan besok. Namun keduanya berjenis kelamin laki-laki jalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan.
“Pasien pertama berusia 62 tahun berdomisili di Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku dinyatakan meninggal pada pukul 14:11 WITA. Sedangkan pasian kedua berusia 63 tahun warga Desa Girimukti Kecamatan Penajam dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14:30 WITA,” tuturnya.
Grace mengungkapkan, hingga kini tenaga kesehatan (nakes) yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai kurang lebih 27 orarng di mana satu diantaranya datanya masuk hari ini dengan kode PPU 1.729 seorang perempuan usia 25 tahun tinggal di Penajam, Kecamatan Penajam.
Dari para nakes positif tersebut, terbanyak adalah yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU masuk dalam klaster Nakes RSUD PPU, sementara lainnya ada para nakes asal empat puskesmas bagian dari klaster nakes puskesmas.
“Para nakes yang positif tersebut bertugas di Puskesmas Sotek Kecamatan Penajam, tiga puskesmas di Kecamatan Sepaku yakni di Maridan Sepaku I dan Sepaku III. Mereka nakes yang positif ini mencapai Sembilan orang,” sebutnya.
Akibat adanya nakes yang positif di tingkat puskesmas tersebut, lanjutnya, Puskesmas Sotek dan Marinda terpaksa ditutup sementara untuk pelayanan rawat jalan dan inap, sedangkan pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) tetap buka.
“Sementara Puskesmas Sepaku I dan III tetap bertahan memberikan pelayanan, karena masih ada nakes yang bisa bekerja memberikan pelayanan kesehatan. Saat ini kami para nakes sangat lelah, namun masyarakat malah abaikan prokes. Buktinya dalam kondisi saat ini, banyak masyarakat masih menggelar acara yang mengumpulkan orang banyak seperti resepsi pernikahan,” keluh Grace.
Dirinya khawatir, apabila jumlah pasien terus bertambah dan tidak mencukupi kapasitas RSUD PPU, sehingga bisa saja nanti ada pasien yang terpaksa dirawat di selasar atau teras rumah sakit, bahkan dirawat di bawah tenda.
“Kalau tempat tidur tidak cukup pasien dengan terpaksa ditaruh di lantai tanpa ranjang. Sementara jumlah pasien positif meninggal dunia juga alami peningkatan. Oleh karena kami minta dengan sangat agar masyarakat mematuhi prokes tersebut,” tegasnya.
Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien positif Covid-19 yang harus menjalani perawatan medis, jelas Grace, kini pihaknya telah mempersiapkan kembali rumah susun sewa (Rusunawa) dan Rumah Sakit (RS) Pratama Sepaku.
“Untuk Nakes di RS Pratama Sepaku, kini sudah siap tetapi kami masih menunggu masih rontgen,” pungkasnya. (bbm)*