BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - “Warga Rusun Km 2 Cakung Mengeluh Kesulitan Air Bersih”




Jakarta - Suaraindonesia1,
Sudah satu Minggu warga rusun km 2 cakung Jakarta Timur sulit mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari hari, pihak warga keluhkan lambannya respon dari pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan.

Setelah mendapatkan pengaduan dari warga Rusun Km 2 Cakung Daniel Wisnu Parulian sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Cakung Barat segera melakukan pengecekkan bersama dengan PT. Aetra selaku pengelola air perusahaan air minum (PAM) ternyata kerusakan pipa air tersebut disebabkan adanya proyek tol. Menurutnya, masalah kerusakan pipa yang dialami warga Rusun Km 2 Cakung itu akan segera diperbaiki.

"Pengecekan kebocoran pipa air Aetra di Jl Raya Bekasi bersama Binmas, Babinsa. Berdasarkan penjelasan pihak PT Jakon meminta maaf atas kejadian ini, dan telah berkoordinasi dengan Aetra untuk dilakukan perbaikan," ucap Daniel saat dihubungi, Jumat (11/6/2021).

Daniel meminta agar pekerja proyek berhati-hati saat bekerja. Jangan sampai terjadi gangguan lain karena kesalahan pengerjaan proyek tol tersebut.

"Selanjutnya, kelurahan mengimbau kepada PT Jakon agar memastikan terlebih dahulu jaringan apa saja yang ada di bawah tanah sebelum melaksanakan pekerjaan supaya tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi," ucapnya.

"Air itu sebenarnya ngalir, tapi sangat sedikit. Selama terjadinya kerusakan, bahkan itu harus ditunggu sampai semalaman, pas pagi dialirin ke rusun itu cuma tahan 10 menit," kata salah seorang warga rusun Slamet di Rusun Cakung Km 2 di Jl Raya Bekasi, Cakung, Jaktim, Jumat (11/6/2021).

Slamet menuturkan kondisi tersebut sudah ia alami sejak seminggu lalu. Dirinya beserta keluarga dan warga rusun yang lain mengalami kesulitan pasokan air bersih."Udah dari seminggu yang lalu aja, kita di sini cuma berharap bantuan dari Aetra. Mereka kirim tangki air. Itu pun juga saat sampai di sini dialirkan ke rumah-rumah warga lima menit juga langsung habis," ujar Slamet.

Report. Ramdani Rahman
« PREV
NEXT »