BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - Gadis 15 Tahun Korban Asusila Bapak Tirinya Hamil 2 Bulan


SuaraIndonesia1,Penajam,Kaltim  -  Seorang gadis usia 15 tahun yang masih duduk di bangku SMA menerima perbuatan asusila dari ayah tirinya sendiri. Perbuatan asusila tersebut terungkap pada Jumat (11/6/2021) lalu sekitar pukul 03:00 WITA.
Pada saat itu korban dibawa oleh ibunya ke RSUD Ratu Aji Putri Bongan untuk berobat. Korban pada waktu itu mengalami sakit perut sehingga harus dilakukan pemeriksaan secara medis. Setelah melalui proses pemeriksaan, korban dibolehkan kembali ke rumah.
Kemudian, korban kembali mengalami sakit perut, sehingga ibu korban membawa kembali ke RSUD RAPB untuk memeriksaan kondisi korban. Setelah dilakukan pengecekan darah serta air kencing, korban dinyatakan oleh medis telah mengandung bayi 2 bulan.
Bahkan tim medis juga menyatakan korban mengalami usus buntu. Hal itu tentu membuat kaget orangtua korban, lantas orangtua korban menanyakan tentang kehamilan tersebut kepada korban. Akhirnya korban mengakui jika ayah tiri korban yang melakukan perbuatan keji tersebut.
Akhirnya keluarga korban melaporkan perbuatan tersebut kepada pihak kepolisian. Korban hingga saat ini masih dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Bongan PPU untuk dilakukan perawatan atas kasus usus buntu yang dialaminya.
Atas kejadian tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) langsung bertindak cepat dengan memberikan pendampingan terhadap korban.
Mengetahui hal tersebut, Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan DP3AP2KB Nurkaidah, mengatakan pihaknya langsung menyambangi korban pelecehan yang sedang dirawat di rumah sakit.
“Kondisi psikis korban cukup terguncang ya, korban mengalami trauma yang cukup berat,” kata Nurkaidah, Senin (21/6/2021). Nurkaidah menjelaskan, korban bahkan menceritakan bahwa dia sering terbawa mimpi didatangi oleh ayah tirinya.
Sebab korban sangat takut akan didatangi oleh ayah tiri korban.
Nurkaidah mengatakan pihaknya terus melakukan pendampingan dan pemilihan terkait dengan kasus yang dialami oleh korban, meskipun korban masih dalam pemulihan atas sakit usus buntu yang dialaminya.
Pendampingan yang dilakukan oleh DP3AP2KB PPU yaitu mulai dari permasalahan hukum, pemulihan psikis, serta kelanjutan pendidikan korban. (spr)*
« PREV
NEXT »