TAMBOLAKA,SUARAINDONESIA
Pemilahan kepala desa merupakan bagian dari proses kegiatan politik untuk memperkuat partisipasi Masyarakat sehingga di harapkan akan ada perubahan yang signifikan di tingkat pedesaan
Kemudian sejak era reformasi masyarakat di budidayakan dengan pemilhan pemimpin dengan cara pemilhan langsung
Kepala desa merupakan sebuah sebutan Pemimpin Desa di Indonesia kepala desa merupakan pemimpin tertinggi dari pemerintahan desa,berdasarkan Peraturan bupati Sumba barat daya, sudah di pastikan Kabupaten Sumba barat daya,Yang memiliki 11 kecamatn dan 174 Desa, ada 104 desa yang serentak menggelar Pemilahan kepala desa pada tanggal 30 Juni 2021
Pemilihan kepala desa merupakan pesta Demokrasi dimana masyarakat desa dapat bertisipasi dengan memberikan suara untuk memilih calon kepala desa yang bertanggung jawab dan dapat mengembankan Desanya
Oleh karena itu pemilihan kepala desa sangat penting karena sangat mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa yang nyaman dalam Pelyanan, Jujur dalam kepemimpinannya selama 6 tahun kedepan.
Dalam pantauan awak medi suaraIndinesia,Sejak tahun.2020 Hingga tahun 2021, hampir semua kepala desa di laporkan ke Dinas pemberdyaan Masyarakat dan Desa,(DPMD, dan juga laporan masyarak sampai ke meja Inspektorat kabuapaten sumba barat day,selaku tim Auditor INVESTIGASI terhadap dugaan penyala Gunaan keuanga desa.
Sedangkan Laporan penyalahgunaan dana desa Alokasi dana desa pihak masyarakat mengadukan nasib mereka ke polres Sumba barat daya untuk sementara poleres Sumba barat daya sudah menerima 10 kasus dari 10 Desa
Ketika media suaraIndonesia melakukan konfirmasi kepala Inspektorat kabupaten Sumba barat daya,Teofilus Natara lewat via telephonnya ia membenarkan ada 10 Desa itu ada persoalan Jawa Teofilus Natara pada media
Menurut penjelasan Kepala Inpektorat bebarapa Minggu yang lalu, sedang melaksanakan audit Investigasi terhadap empat desa di kabupaten Sumba barat daya untuk mendapatkan besaran jumlah anggaran Kerugian Negara
Keempat desa tesebut adalah Desa Moro Manduyo,Kecamatan Kodi Utara, Desa Raba Ege,kecamatan Wejewa barat, Desa Nyura.lele kecamatan Wewewa tengah, dan desa onggl Kecamatan kodi
Lanjut kepala Inspektorat kabupaten Sumba barat day,Teofilus Natara,persoalan kepala desa yang Marak di laporkan warga ke polres Sumba barat daya,Dinas PMD, dan DPRD kabupaten Sumba barat daya sebagaiaman terjadi beberapa bulan terakhir ini
Ia menjelaskan secara keseluruhan,terdapat 10 Laporan dari 10 desa ke polres Sumba barat daya,Namun Berdasarkan Permintaan polres Sumba barat daya kepada Inspektorat Sumba barat daya untuk melakukan Audit Investigasi hanya empat desa selain Desa totok,di kecamatan Laura adalah desa Moro Manduyo kecamatan Kodi utara,Deas Nyura lele,
Desa raba Ege, dan desa Onggol, sedangkan desa yang satu adalah desa Bondo delo di kecamatan Wewa tengah,sedangkan wilyah kodi Utara Desa Kori,Desa Naga mutu,Desa homba karipit ungkap Teofilus,(Liputan Tibo suaraIndonesia).