BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - Api Dalam Sekam, Pura-Pura Demokrasi, Kedaulatan Rakyat Digerogoti,Uang jaminan di Inspektorat Dapat SBT


Tambolaka SuaraIndonesia.

Catatan Pertengahan Tahun dengan tema “Api Dalam Sekam, Pura-Pura Demokrasi, Pilkades serentak  DI Bungkam.Rp. Dapat Surat Bebas temuan,

 Kedaulatan Rakyat Digerogoti”  ini kami sampaikan sebagai sebuah refleksi terhadap peristiwa-peristiwa hukum, isu hukum, dan konflik sosial yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2021 (satu) tahun, yaitu di tahun 2019  -2018 dan 2017ini. Di samping itu, catatan ini merupakan salah satu pertanggungjawaban kami kepada Publik dan sebagai pernyataan sikap atas konsistensi kami dalam dalam pantauan media suaraIndonesia Online.Com dalam masyarakat miskin, marjinal dan tertindas baik secara hukum, politik, ekonomi dan hal-hal lain yang terjadi akibat ketidakadilan struktural. Dalam catatan .dari masa ke massa kali ini, kami sampaikan beberapa hal antara lain: pantauan yang dilakukan  media  suaraindonesia    untuk masyarakat, khususnya masyarakat  kabupaten Sumba barat daya. Nusa tenggara timur

Tema “Api Dalam Sekam, Pura-Pura Demokrasi, Kedaulatan Rakyat Digerogoti” adalah gambaran tentang kondisi dan situasi sepanjang pengelolaan Dana desa Alokasi Dana desa tahun 2017,2018 dan 2019 Reformasi yang sudah berjalan selama 23 tahun mengalami kemunduran yang sangat signifikan. Cita-cita Reformasi yang didambakan oleh rakyat perlahan digerogoti oleh rezim yang pada awalnya diharapkan mampu membawa angin segar tentang kepemimpinan yang lahir dari rahim rakyat. Aturan   dan Mekanisme  yang dilontarkan pada tahun 1998 silam yang tertuang dalam Nawacita membuat rakyat terbuai dan membuka jalan bagi   Penguasa melenggang ke tampuk kekuasaan dengan mudah,Mengurungkan Niatnya   Meloloskan Penjahat kelas kakap Korupsi Uang Pemberdayaan masyarakat  yang di Anggarkan dari dana desa ,cuman hanya di peruntukan Pemerintah desa,untuk perkaya diri,

Jauh panggang dari api, apa yang dilakukan  Penguasa di kabupaten Sumba barat daya tidaklah seperti yang dikatakan. Demokrasi dilemparkannya jauh kebelakang, kembalinya rezim otoritarian pun nyata didepan mata. Ruang kebebasan sipil semakin dikebiri, mulai dari kebebasan berpendapat, berkumpul dan berorganisasi yang dirampas dengan berlakunya UU Ormas, ancaman pasal karet pada UU ITE mengancam siapapun yang berani mengkritik, aktivis di teror, di intimidasi, , serta deretan Pasal pada RKUHP yang akan disahkan menjadi bayang-bayang matinya Demokrasi.

Semangat pemberantasan korupsi yang digaungkan bertolak belakang dengan apa yang dilakukan. Kepercayaan publik terhadap KPKsebagai lembaga anti rasuah ditiadakan dengan direvisinya UU KPK. Revisi UU KPK memangkas kewenangan KPK yang juga berimplikasi pada kerja-kerja pemberantasan korupsi. Padahal KPK terbukti mampu membekuk sejumlah pelaku korupsi yang banyak merugikan negara. 

Aksi  protes Masyarakt desa karena hak-hak mereka  sewenang-wenang, disiksa dan diburu seperti kriminal. Ruang hidup rakyat semakin di gerus, sumber daya alam dieksploitasi untuk kepentingan investasi dan pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat.

            Penegakkan hukum dan  pemberantasan Dugaan Korupsi yang sempat dihembuskan dalam nawacita semakin kabur dan tak jelas arahnya,  Lembaga Inspektorat yang di beri kewenang oleh undang kini suda menjadi menjadi lawan tanding selama .Warga masyarakta desa  berkalikali dan sebagai orang yang diduga terlibat dalam kasus penghilangan sejumlah hak masyarakat  kini bercumbu mesra dalam satu lingkup kekuasaan yang sama dengan  Oknummkades Melakukan.Korupsi Keuangan Negara 
sebai  orang-orang yang diduga terlibat pula dalam beberapa kasus pelanggaran  penyala Gunaan Keuangan Desa  masa lalu semakin menguatkan persepsi publik tentang tidak adanya komitmen  dalam menuntaskan kasus-kasus pelanggaran  Korupsi Keuangan Desa.

Bukan menuntaskan, rezim hari ini justru menambah daftar panjang pelanggaran   baru yaitu masih memberikan SuratO Bebas temuan  yang di keluarkan oleh Inspektorat kabupaten Sumba barat daya dengan dalih stabilitas lokal.  korupsi,BersambungLputan  Tibo suaraIndonesi,
« PREV
NEXT »