BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - SITUASI POSKO PENGUNGSI BADAI TROPIS SEROJA DI SUMBA TIMUR.


 
SUARAINDONESIA1.COM.
Sumba Timur NTT

Masuk hari kedua pasca terjangan bencana badai Tropis Seroja yang melanda Sumba Timur NTT, hingga saat ini warga masih bertahan di tempat pengungsian.

Salah satu titik pengungsian yang bertempat di gedung sekolah SMP yang berlokasi di kelurahan Mauhau Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur, yang biasa di sebut oleh masyarakat sekitar adalah Bukit persaudaraan.( 07/04/2021)

Media ini sengaja mendatangi posko tersebut untuk melihat langsung situasi para pengungsi dan  bertemu dengan ketua koordinatornya, Arkis Tolmesi (34).

Kami  menanyakan tentang sistem koordinasinya seperti apa, beliau mengatakan dari jumlah pengungsi hari pertama yang kami data sebanyak 235 orang, dan kami bagi  8 kelompok.

Tentang sistem pelayanan makan untuk para pengungsi, mereka tidak membuat dapur umum karena kendala alat masak karena membutuhkan alat - alat yang kafasitas besar jadi warga memasak di masing - masing kelompok. Dan karna paling banyak ada bantuan  makanan siap saji jadi keadaan hari pertama cukup baik.

Di tanya dari mana saja sumber bantuannya, mereka mengatakan banyak dari komunitas, penguyuban dan bahkan perseorangan, untuk dari pihak Pemerintah maupun DPR sejauh ini belum ada yang  berkunjung di titik ini sambung Arkis.

Dan kami juga menanyakan lansung kepada salah satu pengungsi Yublina Wida warga RT. 08 RW. 03 Keluruhan Mauliru, tentang situasi mereka, ia mengatakan kami kesulitan dengan pakaian - pakaian bayi dan juga bahan  makanan juga BBM, seperti kayu api atau minyak tanah.
 
Masuk hari kedua ini kami sangat kesulitan, karena siang ini kami belum makan karena semua serba tidak ada,sambung Yublina.

Kami belum bisa kembali ke rumah kalaupun kami pulang rumah kami sudah tidak ada apa - apa lagi semua ludes terendam lumpur dan atapnyapun sudah  porak - poranda, memang ada yang lain yang kembali cek dan bersihkan lumpur dan puing- puing tapi nanti malam di pastikan akan kembali di posko, katanya.

Harapan kami semoga Pemerintah segera datang melihat keadaan kami terkhususnya anak - anak dan Lansia yang memang rentan karena mereka memiliki fisik yang lemah, kami juga kesulitan karena semua sistem informasi dan jaringan listrik saat ini masih sangat parah dan juga listrik ke jalur kami belum menyala sampai saat ini sambungnya.

Liputan YK
« PREV
NEXT »