Suaraindonesia1, Bone bolango - Bupati Kabupaten Bone bolango, Hamim Pou, menyambut baik pembelajaran sekolah yang akan dilakukan tatap muka. Namun hal tersebut harus mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes), dan mengikuti panduan yang telah diatur.
Hal ini seperti yang disampaikan Hamim, saat memimpin rapat pembahasan persiapan pembukaan pembelajaran tatap muka bertempat di ruang rapat Bupati, Senin (05/04/2021).
"Sesuai dengan keputusan Kementrian Pendidikan, pembelajaran tatap muka dibuka selambat lambatnya bulan Juni, tapi Bone Bolango akan memutuskan pembelajaran tatap muka di mulai pada akhir bulan mei atau sepekan setelah Hari Raya," ujar Hamim Pou.
Sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan, nantinya dilakukan dulu pra kondisi yaitu pada bulan Ramadhan sekolah-sekolah yang ada harus melaksanakan pesantren kilat bekerjasama dengan organisasi keagaamaan atau badan ta'mirul masjid.
"Dalam proses mengikuti pesantren kilat, para siswa-siswi dihimbau untuk menegakkan Protokol Kesehatan, dan diberikan materi tentang pendidikan agama dan juga pendidikan kesehatan," jelas Hamim Pou.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menerangkan bahwa sekolah harus bersih, siswa-siswi harus tetap jaga jarak, mematuhi Prokes, serta pembelajaran tatap muka akan berlangsung per gelombang dengan waktu belajar dua jam.
"Misalnya disatu pembelajaran ada sekitar 30 orang maka dia dibagi dua jam setiap 10 orang, dan sekolah sekolah harus tetap menyediakan tempat cuci tangan, termogun, tetap berjarak dan tidak boleh berkerumun," terang Hamim Pou.
Terakhir Bupati Bone Bolango ini, mengizinkan sekolah-sekolah yang ada untuk memanfaatkan dana BOS demi keperluan operasional sekolah dalam menghadapi pembelajaran tatap muka ditengah pandemi.
"Sekolah-sekolah tidak perlu risau jika tidak ada uang untuk membeli hand sanitizer dan operasional sekolah. Dikondisi pandemi ini diperkenankan sekolah memanfaatkan dana BOS untuk pembelian kebutuhan untuk new normal, seperti tempat cuci tangan, Handsanitizer dan Termogun atau Fesil," pungkas Hamim Pou.
OP/IM