Jakarta - Suaraindonesia1,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) dan memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku teror dan membongkarnya sampai ke akar-akarnya. "Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral Makassar, hari ini saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut. Dan, saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021).
Presiden Jokowi secara tegas menyatakan, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya. "Seluruh aparat negara takkan membiarkan tindakan terorisme semacam ini dan saya meminta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut," katanya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Sementara itu terkait kejadian penyerangan Mabes Polri oleh terduga teroris, Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib mengatakan, peristiwa ini harus menjadi kewaspadaan bagi seluruh institusi tak terkecuali Istana Kepresidenan. "Alarm merah bagi semua institusi termasuk dalam hal ini Istana Presiden saya kira juga harus diantisipasi," ujarnya.
Ridwan mengamati, penyerangan terorisme seperti ini terjadi secara beruntun seperti yang pernah terjadi sebelumnya di Surabaya pada 2018 lalu. "Kita ingat bom gereja Surabaya 2018 kemudian menyerang Polrestabes Surabaya hari Senin, ini juga mirip-mirip. Tak hanya institusi besar, ia juga meminta seluruh aparat waspada termasuk ke dalam lingkup kecil dari mulai Polsek," paparnya.
Disisi lain, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI Agus Subiyanto mengatakan, pihaknya tidak pernah menganggap kondisi istana kepresidenan aman. Karena itu, penjagaan selalu dilakukan ketat. Pernyataan Jenderal Bintang Dua tersebut merespon terduga teroris yang sudah berani masuk ke dalam Markas Besar Kepolisian RI di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). "24 jam Paspampres siaga. Tidak pernah menganggap situasi aman," ucapnya beberapa waktu lalu.
Personal dan kendaraan taktis, kata Agus, selalu disiagakan dalam mengantisipasi ancaman terhadap VVIP dan instalasi VVIP yang menjadi tugas pengamanan Paspampres. "Personel, senjata, K 9, kendaraan, panser, melaksanakan pengamanan berlapis, antisipasi ancaman yang timbul," imbuhnya.(Red/berbagai sumber).