BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - Motif Bentrok Kelompok Warga di Palaran Samarinda Karena Rebutan Lahan dan Dipicu Dendam


SuaraIndonesia1,Samarinda,Kaltim  -  Pelaku penembakan disertai pembunuhan di Samarinda, Kalimantan Timur, yang menewaskan korban inisial BR dipicu dendam. Pelaku bernama Ardianson mengaku dendam dengan korban karena sudah berkali-kali membakar pondok dan mengintimidasi anggota Kelompok Tani Empang Jaya di Kelurahan Handil Bakti, Kelurahan Palaran, Samarinda.
“Saya warga Handil Bakti, punya tanah di situ. Kami bukan penyerobot. Kelompok Tani Empang Jaya sudah lama berdiri,” ungkap pria yang sudah ditetapkan tersangka oleh polisi saat ini, saat diwawancarai awak media di Mapolresta Samarinda, Kamis (15/4/2021). Ardianson mengaku menyesal telah menembak dan membunuh korban pada Sabtu (10/4/2021).
“Penyesalan secara manusia saya menyesal. Tapi sudah terjadi, ya saya jalani. Biarkan hukum yang menilai. Saya juga tidak inginkan seperti ini. Saya lakukan karena terpaksa. Kami kelompok tani enggak pernah jual tanah. Kami garap. Tidak pernah serobot tanah warga. Warga yang mana, kami juga warga Handil Bakti,” tegas dia.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arief Budiman menerangkan peristiwa pembunuhan itu dipicu berebut kepemilikan lahan yang berlokasi di Kelurahan Handil Bakti, Kelurahan Palaran, Samarinda antara Kelompok Tani Empang Jaya dan sekelompok warga. Bentrok itu menewaskan satu korban jiwa dan enam lainnya terluka.
Budiman menjelaskan, peristiwa awal saat 50-an warga yang mengaku punya lahan itu, berkumpul di lahan yang diperebutkan. Mereka melakukan perusakan dan pembakaran pondok milik anggota Kelompok Tani Empang Jaya.
Tak terima, beberapa anggota Kelompok Tani Empang Jaya melawan, sempat adu mulut. Saat itu, pelaku tak berada di lokasi. Dia baru mendapatkan informasi setelah dikabari rekannya melalui pesan singkat. Jabatan pelaku di Kelompok Tani Empang Jaya sebagai penasihat hukum. (spr)*

« PREV
NEXT »