BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - BENDUNGAN JEBOL, NASIB RIBUAN PETANI TERKATUNG - KATUNG.


SuaraIndonesia1.com. 
Sumba Timur NTT.

Setelah Musibah banjir besar dan Badai berlalu yang menimpa NTT khususnya di Sumba Timur. 

Para petani mengeluh bahwa bencana ini bukan saja telah meluluh lantakkan tanaman mereka yang terendam banjir dan juga stok makanan seperti jagung dan padi dan juga sayur - sayuran habis tak tersisa.

Namun fasilitas yang  mereka semua gantungkan nasibnya selama ini telah ambruk dan jebol di terjang ganasnya arus banjir yang terjadi sepekan lalu.

Bendungan yang di bangun pada tahun 1992 ini mengairi lahan seluas 1440 ha dan satu - satunya sumber air yang di manfaatkan warga Kecamatan Kambera, dan ketika bencana itu datang maka apa yang selama ini mereka banggakan kini pupus dan hilang sekejap bersama lalunya bencana itu.

Mikhael Karipi (31) warga RT.003 RW.001 Kelurahan Lambanapu di Kampung Marumata saat di temui oleh media ini sedang membereskan rumahnya yang hanyut dan bergeser sekitar 5 meter dari tempat semula mengatakan, kami tidak tahu lagi akan kerja apa sebab lahan kami sudah rusak dan tanaman kami tertimbun lumpur, dan juga bendungan sudah jebol jadi sumber air untuk mengairi lahan   kami tidak ada lagi, katanya.(14/04/2021)

Demikian pula Agustinus hina Pari (36) warga RT.009 RW. 004 Kelurahan Maulumbi Kampung Ngadu oli, Rumah - rumah kami tidak ada yang rusak tapi kebun berserta isinya seperti jagung yang siap panen, lombok, terong, tomat semua telah ludes karena hanyut terbawa banjir, bahkan lahan kami yang ada di pinggir kali juga terkikis sehingga lahan menjadi sempit.

Sejak di bangunnya Bendungan ini kami sangat menikmati betul jasa dari fasilitas ini, kami menangis ketika melihat kemegahan karya Pemerintah di jamannya bupati Lukas Mb. Kaborang kini tinggal kenangan, Ucap Agus. 

Kami sangat mengharapkan perhatian Pemerintah dari daerah sampai Pusat agar melihat persoalan kami ini agar bisa menyisihkan dana untuk pembangunan kembali bendungan ini, katanya dengan nada memelas.

Walau kami tahu proses pembangunannya juga tidak mudah, kami menyaksikannya sendiri bahwa proses pengerjaannya saat itu membutuhkan 4 tahun lamanya.

Tapi kami yakin pak Bupati, Gubernur dan    bapak Presiden melihat hal ini dan mereka segera memperbaikinya secepatnya, katanya menutup perbincangannya dengan media ini.

Liputan YK.
« PREV
NEXT »